Surabaya | klikku.id — Suasana penuh kehangatan menyelimuti Surabaya, Minggu (3/8), saat ratusan peserta mengikuti Walk For Autism 2025 yang digelar Junior Chamber International (JCI) East Java.
Tak sekadar berjalan bersama, acara ini menghadirkan berbagai kegiatan kreatif untuk memperkuat pemahaman dan penerimaan masyarakat terhadap anak autis.
Sekitar 200 peserta yang sebagian besar berasal dari sekolah inklusi larut dalam keseruan menghias tumpeng, melukis kolase, hingga aksi simbolis membubuhkan cap telapak tangan di kaos peserta dan tempat sampah. Semua jadi tanda kepedulian bahwa angka autisme cukup tinggi, yaitu 1 dari 50 kelahiran.
“Anak-anak autis bukan untuk dikucilkan. Mereka punya potensi yang luar biasa bila diberi kesempatan dan pendampingan yang tepat,” tegas Edison Njotdjodjo, EVP Social & Community Action JCI East Java.
Acara yang sudah digelar sejak 2016 ini mengusung tiga misi utama: awareness, acceptance, dan education. Tidak hanya untuk anak, tetapi juga guru, orang tua, dan masyarakat luas agar lebih memahami cara mendampingi anak autis.
Yang istimewa tahun ini, panitia menyalurkan beasiswa terapi senilai Rp240 juta untuk 20 anak autis dari keluarga kurang mampu. Program ini bekerja sama dengan delapan lembaga pendidikan di Surabaya dan satu di Bali.
“Tahun lalu kami baru bisa membantu 15 anak. Tahun ini bertambah jadi 20 anak, dan ke depan semoga semakin banyak yang terbantu,” ungkap Edison.
Walk For Autism 2025 bukan sekadar acara jalan santai, melainkan gerakan nyata untuk membuka mata bahwa setiap anak, termasuk yang autis, berhak tumbuh dan berkembang dengan cinta, dukungan, dan kesempatan yang sama. @Man