Surabaya | klikku.id – Pemerintah Kota Surabaya terus memacu pemberdayaan ekonomi warga, melalui program kreatif di Kampung Pancasila, Kelurahan Rangkah, Tambaksari.
Dua program andalan, yakni bank sampah dan Kampung Jahit Kabaya Rangka, sudah berjalan dan terbukti memberi manfaat langsung bagi warga.
Lurah Rangkah, Jefri Arditya Pamungkas mengungkapkan, implementasi Kampung Pancasila di wilayahnya fokus pada empat gagasan utama: satgas lingkungan, kemasyarakatan, sosial budaya, dan ekonomi.
Bank sampah menjadi salah satu penggerak ekonomi sekaligus solusi lingkungan yang sepenuhnya digagas warga.
“Setiap RW sudah punya bank sampah. Warga mengumpulkan, memilah, lalu menjual sampah ke pengepul. Hasilnya kembali untuk kepentingan warga,” jelas Jefri, Kamis (14/8/2025).
Program bank sampah ini telah berjalan tahunan, dikelola mandiri oleh warga, dan menjadi sumber pemasukan tambahan.
Tak hanya itu, Rangkah juga memiliki Kampung Jahit Kabaya Rangka di RW 9. Program ini lahir dari aspirasi warga yang punya keterampilan menjahit namun tak memiliki fasilitas.
Menyikapi hal itu, kelurahan menggandeng Baznas dan Bangga Surabaya Peduli untuk menyediakan mesin jahit.
Kini, puluhan warga—mayoritas ibu rumah tangga dari keluarga miskin dan pra-miskin, sudah tergabung. Bahkan, beberapa sudah menerima pesanan jahitan.
“Program yang dimulai Juni 2025 ini diharapkan tak sekadar seremonial, tapi berkelanjutan dan memberi dampak ekonomi nyata,” tegas Jefri.
Selain pemberdayaan ekonomi, pihak kelurahan juga rutin mensosialisasikan Surat Edaran Wali Kota tentang larangan anak di bawah 18 tahun berkeliaran di atas pukul 22.00 WIB, sebagai bagian dari pembinaan sosial kemasyarakatan.
Kampung Pancasila Rangkah kini menjadi contoh penerapan konsep gotong royong dan inovasi warga untuk memperkuat kemandirian ekonomi sekaligus membangun karakter lingkungan yang tertib, rapi, dan produktif. R3d