Surabaya | klikku.id – Panggung basket pelajar paling bergengsi di Indonesia kembali hadir di Kota Pahlawan. Setelah dibuka nasional di Bali, giliran Surabaya yang menjadi tuan rumah Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java-North.
Kompetisi yang akrab disebut DBL Seri Surabaya ini resmi digelar mulai 28 Agustus hingga 31 Oktober 2025 di DBL Arena.
Tahun ini atmosfernya makin spesial. Sebanyak 134 tim basket sekolah turun gelanggang, terdiri dari 84 tim putra dan 50 tim putri. Mereka berasal dari 86 sekolah di Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, hingga Tuban.
”Surabaya selalu jadi ajang uji coba pengembangan format DBL. Apa yang berhasil di sini, kami sebarkan ke kota lain,” ujar Masany Audri, Direktur DBL Indonesia, saat pembukaan.
DBL Surabaya kali ini memakai sistem tiga fase: Round 1, Round 2, dan Playoff. Sebanyak 76 tim putra dan 42 tim putri akan bertarung di Round 1 dengan sistem Round Robin. Juara grup dan peringkat terbaik berhak melaju ke Round 2, bergabung dengan delapan tim unggulan musim lalu.
Di fase Playoff, setiap tim akan menjalani sistem double elimination alias dua nyawa. Jadi, meski kalah sekali, mereka masih punya kesempatan membuktikan diri. Inilah yang membuat DBL Surabaya terkenal: tiap tim bisa mendapat jam terbang lebih banyak.
Sejak 2007, Honda tak pernah absen jadi sponsor utama. Awalnya dimulai oleh MPM Honda Jatim, lalu diperluas bersama Astra Honda Motor pada 2008 hingga kini.
”Honda dan DBL sudah kayak satu tubuh. Awalnya kami bingung bagaimana mendekat ke anak muda. Setelah bersama DBL, jadi lebih dekat, bahkan identik. Motor anak muda ya Honda,” kata Dendy Sean, Marketing Director MPM Honda.

Ki-Ka: Dendy Sean, Masany Audri & Marcella Vanessa
Tahun ini juga ada sentuhan baru. Azarine, brand kosmetik lokal, resmi menjadi partner dengan menghadirkan Azarine DBL Dance Competition.
Menariknya, CMO Azarine Marcella Vanessa alias Cella, dulunya pernah tampil di DBL sebagai tim dance SMA St Louis 1 Surabaya.
”Saya dulu bagian dari tim dance, nggak nyangka sekarang bisa balik lagi lewat Azarine. Ini nostalgia sekaligus kebanggaan,” ucapnya.
Tak heran, DBL Dance yang diikuti 93 tim ini dipastikan bakal jadi suguhan tak kalah panas dari lapangan basket.
Kejutan lain di pembukaan adalah peluncuran AZA Fundamental 3.0, sepatu basket generasi ketiga yang sudah dipakai pemain IBL 2025, termasuk Daffa Dhoifullah (Pacific Caesar Surabaya). Sepatu ini hadir dengan tiga varian warna dan harga yang ramah pelajar.
”Semangatnya sederhana, ingin menghancurkan tembok penghalang anak muda untuk bisa punya sepatu basket berkualitas,” jelas perwakilan AZA.
DBL Surabaya tak pernah sekadar soal siapa juaranya. Suporter sekolah juga jadi bumbu wajib. Kreativitas mereka bikin koreografi megah di tribun, seolah menghidupkan pertandingan.
Pantas saja, setiap musim DBL Surabaya selalu disebut sebagai kiblat basket pelajar Indonesia. Panggung yang melahirkan bintang-bintang muda, sekaligus medan tempur penuh cerita. @Man
