Daerah Pemerintahan Peristiwa

Minggu, 21 September 2025 - 08:29 WIB

2 bulan yang lalu

logo

Pasar Murah Probolinggo Diserbu Warga, Khofifah: Bukti Pemerintah Hadir Ringankan Beban

Kota Probolinggo  | klikku.id – Antusiasme warga memadati area RSUD Ar Rozy, Sabtu (20/9), saat Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung gelaran Pasar Murah.

Program yang rutin digelar Pemprov Jatim bersama Bulog itu kembali jadi magnet masyarakat, terutama di tengah harga kebutuhan pokok yang masih tinggi.

“Pasar murah ini bukti pemerintah hadir untuk membantu meringankan beban masyarakat. Kehadiran warga yang begitu ramai menunjukkan program ini memang sangat dibutuhkan,” ujar Khofifah di sela-sela kunjungan.

Sejak pagi, ratusan warga dari berbagai kecamatan sudah antre untuk mendapatkan beras, minyak goreng, telur, dan aneka kebutuhan pokok dengan harga lebih miring daripada pasar.

Beras medium SPHP dilepas Rp11 ribu per kilogram, beras premium Rp14 ribu/kg, Minyakita Rp13 ribu/liter, gula pasir Rp14 ribu/kg, tepung terigu Rp10 ribu/kg, telur ayam Rp22 ribu/paket, ayam ras Rp33 ribu/paket, bawang putih Rp6 ribu/250 gram, dan bawang merah Rp7 ribu/250 gram.

Harga yang lebih murah dibanding pasaran itu membuat suasana kian semarak. Apalagi, Khofifah turut membagikan beras SPHP kepada lansia serta telur untuk anak-anak dan ibu-ibu yang hadir.

Menurutnya, pasar murah bukan sekadar ajang belanja hemat, melainkan intervensi nyata untuk menjaga stabilitas harga pangan dan daya beli masyarakat di Bumi Majapahit.

“Barang-barang ini kebutuhan harian. Kalau bisa dibeli lebih murah, otomatis ekonomi keluarga jadi lebih ringan,” tandasnya.

Tak hanya sembako, pasar murah juga membuka ruang bagi pelaku UKM dan IKM lokal. Sejumlah produk olahan rumahan seperti keripik, minuman herbal, hingga makanan beku laris manis diborong pengunjung.

“Manfaatnya ganda, masyarakat dapat harga murah, UMKM juga punya pasar,” tambah Khofifah.

Nurhayati, warga Kanigaran, mengaku senang bisa mendapatkan beras dan minyak goreng dengan harga bersahabat. “Alhamdulillah sangat membantu, uang belanja bisa dipakai untuk kebutuhan lain,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Mulyono (52), warga Wonoasih, yang rela antre sejak pagi agar tidak kehabisan stok. “Kalau bisa kegiatan seperti ini lebih sering. Harga di sini beda jauh dengan pasar,” katanya.

Rina (29), pelaku IKM olahan keripik, juga merasakan dampak positif. “Produk saya laris, banyak yang kenal usaha saya. Semoga sering ada acara seperti ini,” ungkapnya.

Khofifah memastikan, pasar murah akan terus digelar di berbagai daerah di Jatim. “Dengan gotong royong pemerintah, Bulog, dan masyarakat, harga pangan tetap stabil, terjangkau, dan daya beli warga terjaga,” pungkasnya. R3D