Surabaya | klikku.id – Pesisir Wonorejo kembali ramai akhir pekan ini. Seribu bibit mangrove ditanam berjajar rapi di kawasan tersebut dalam aksi kolaboratif Pemkot Surabaya bersama Wahana Visi Indonesia (WVI).
Tak hanya menanam, ratusan relawan juga bergerak membersihkan sampah yang menumpuk di sekitar kawasan konservasi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Dedik Irianto, menyebut kegiatan yang digelar 27–28 September itu sebagai bagian dari program Mangrove Adaptive and Resilient Village for Enhanced Livelihoods by Adopting Sustainable and Environmentally-Friendly Aquaculture (MARVEL SEA).
“Ada 115 relawan Kind Circle (KinCir) yang turun langsung. Mereka ikut menanam, membersihkan, sekaligus memberi edukasi lingkungan bagi warga sekitar,” ujar Dedik, Minggu (28/9).
Menurutnya, upaya ini sejalan dengan agenda besar Pemkot dalam rehabilitasi ekosistem pesisir dan pengurangan sampah. Edukasi juga diarahkan kepada anak-anak, agar sejak dini terbangun kesadaran menjaga laut dan pantai.
“Kami ingin gerakan ini jadi budaya kolektif. Kolaborasi lintas sektor seperti ini akan lebih cepat menggugah masyarakat,” tambahnya.
Area Program Manager Simokerto WVI, Charles Frans, menekankan pentingnya menanamkan kepedulian lingkungan sebagai warisan bagi generasi berikutnya.
Ia menyinggung data DLH tahun 2024 yang mencatat Surabaya menghasilkan 1.800 ton sampah per hari, atau rata-rata 0,6 kilogram per orang.
“Kalau tidak dikendalikan, sampah akan terus mengancam ekosistem pesisir. Karena itu, gerakan sederhana dari rumah sangat berarti,” jelasnya.
Selain itu, data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2024 menunjukkan Jawa Timur masih memiliki 30.839 hektare hutan bakau. Angka itu bahkan bisa diperluas hingga 43.795 hektare.
“Restorasi mangrove seperti ini adalah investasi jangka panjang. Harapan kami, aksi hari ini menjadi awal kebiasaan baik untuk menjaga sungai, pantai, hingga laut tetap bersih,” tutur Charles. R3D