Lifestyle Peristiwa

Selasa, 30 September 2025 - 09:29 WIB

1 bulan yang lalu

logo

Kampoeng Pintar Oase Tembok Gede, Wajah Baru Kampung Urban Surabaya Bernuansa Majapahit

Surabaya | klikku.id – Di tengah hiruk pikuk modernisasi kota besar, sebuah sudut di pusat Kota Surabaya tampil berbeda.

Kampoeng Pintar Oase Tembok Gede, Kecamatan Bubutan, kini menjelma menjadi laboratorium hidup yang memadukan kearifan budaya Majapahit dengan inovasi teknologi, pemberdayaan UMKM, dan pengembangan wisata kampung urban.

Transformasi ini merupakan hasil Program Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR) yang sejak 2025 mendorong lahirnya UMKM Mojopahit Pintar.

Program dengan skema “Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat” ini mendapat dukungan dari Kementerian Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui LPPM UNAIR (SK 721/UN3/2025).

Tujuannya jelas: menghidupkan kembali semangat budaya Majapahit melalui kuliner, memperkuat kapasitas warga, sekaligus membuka ruang pasar lebih luas bagi produk-produk UMKM lokal.

Tim FISIP UNAIR tak hanya memberi pelatihan kewirausahaan, tetapi juga mendampingi warga dalam digitalisasi UMKM, pemanfaatan media sosial, hingga pemasaran produk lewat koperasi kampus.

“Kami ingin UMKM Kampoeng Pintar jadi contoh bagaimana kearifan lokal bisa dikemas modern, tetap relevan, dan membawa kebanggaan di era digital,” kata Fahrul Muzaqqi, Ketua Tim Pengmas, Senin (29/9).

Mahasiswa UNAIR juga dilibatkan. Dari kemasan produk hingga strategi branding, mereka terjun langsung bersama warga.

“Kami belajar dari Jepang, China, dan negara lain yang sukses mengembangkan kampung wisata berbasis tradisi dan modernitas,” tambah Novri Susan, dosen pendamping.

Antusiasme Warga

Program ini disambut hangat warga setempat. Ketua Kampoeng Pintar, Aseyan, berharap keberlanjutan program benar-benar meningkatkan ekonomi warga sekaligus menjaga nilai budaya.

“Yang kami inginkan manfaat nyata: ekonomi meningkat, budaya tetap hidup,” ujarnya.

Tak ketinggalan, Pembina Kampoeng Pintar, Adi Candra, menilai strategi branding modern jadi kunci. “Menu kuliner dikemas dengan nama khas Majapahit. Produk diarahkan naik kelas. Sejarah tetap hidup, tapi relevan dengan zaman,” tegasnya.

Kampoeng Pintar Oase Tembok Gede sebelumnya dikenal dengan kreativitas warga, seperti robot dari barang bekas dan urban farming. Kini, kekuatan itu dipadukan dengan kuliner Majapahit, edukasi lingkungan, hingga wisata berbasis budaya.

Kolaborasi berbagai pihak, termasuk komunitas lingkungan, asosiasi pariwisata, dan kelompok bank sampah, ikut memperkuat posisinya sebagai ikon baru Surabaya.

Kampoeng Pintar Oase tak lagi sekadar permukiman. Ia berkembang menjadi kampung wisata urban yang merajut sejarah, teknologi, ekonomi, dan ekologi dalam satu wajah baru Surabaya. In.Joe.nesia