Kesehatan Lifestyle Pemerintahan

Senin, 13 Oktober 2025 - 20:29 WIB

3 minggu yang lalu

logo

31% Sampah Pembalut & Popok Sekali Pakai Cemari Sungai Surabaya 

Surabaya | klikku.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengungkapkan data mengejutkan soal pencemaran sungai di Kota Pahlawan.

Berdasarkan riset Bank Dunia, sampah popok dan pembalut sekali pakai menyumbang 31 persen dari total sampah di Surabaya, menjadikannya yang tertinggi di Indonesia.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, komposisi sampah di Surabaya kini terdiri atas 33,3 persen sampah organik, 33,5 persen plastik, dan sisanya 31 persen popok serta pembalut.

“Dari data Bank Dunia dan hasil riset lapangan, Surabaya menempati posisi teratas untuk pencemaran sungai akibat sampah popok dan pembalut, disusul Manado 26,4 persen dan Makassar 23,7 persen,” ungkapnya, Senin (13/10).

Eri menjelaskan, sebagian besar limbah itu berakhir di Sungai Brantas, sumber air baku PDAM.

“Kalau Sungai Brantas tercemar, otomatis mempengaruhi kualitas air PDAM. Petugas setiap hari terus mengangkat popok, tapi enggak pernah habis,” ujarnya saat acara Executive Stakeholders Gathering, dalam rangka Bloomberg Mayors Challenge 2025 di Graha Sawunggaling.

Untuk menekan angka pencemaran, Pemkot Surabaya menggencarkan kampanye penggunaan popok dan pembalut non sekali pakai. Program ini melibatkan rumah sakit, kecamatan, hingga kelompok perempuan di berbagai wilayah.

“Yang harus diubah adalah mindset. Kalau masyarakat terbiasa pakai popok dan pembalut kain, lingkungan kita jauh lebih sehat,” tegasnya.

Pemkot juga berkolaborasi dengan BUMBI, gerakan sosial yang memproduksi popok dan pembalut kain ramah lingkungan buatan tangan ibu-ibu dan penyandang disabilitas. Produk tersebut bahkan mulai digunakan di beberapa rumah sakit di Surabaya.

“Saya ingin menunjukkan bahwa produk karya warga dan disabilitas Surabaya bisa jadi solusi nyata bagi lingkungan. Ini bukan sekadar kampanye, tapi gerakan perubahan,” tandas Eri.

Dengan langkah ini, Pemkot berharap Surabaya menjadi kota besar pertama di Indonesia yang sukses mengurangi limbah popok sekali pakai secara signifikan. In.Joe.nwsia