Surabaya | klikku.id – Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Prof. Yusril Ihza Mahendra menegaskan, pembaruan hukum tak bisa lagi ditunda jika Indonesia ingin menjadi negara maju.
Pesan itu ia sampaikan saat menjadi pembicara kuliah umum bertema “Kebijakan Pemerintah dalam Pembaharuan Hukum” di Fakultas Hukum Universitas Airlangga (UNAIR), Rabu (15/10).
Dalam kesempatan itu, Yusril disambut langsung Rektor UNAIR Prof. Muhammad Madyan dan Dekan FH Prof. M. Hadi Shubhan, bersama ratusan mahasiswa dan dosen.
Aula Gedung A G. Pringgodigdo penuh sesak oleh peserta yang antusias mendengarkan paparan sang pakar hukum tata negara itu.
Yusril menekankan, sistem hukum Indonesia harus beradaptasi dengan perkembangan zaman agar tidak justru menghambat kemajuan bangsa.
“Kalau hukum tidak diperbarui, dia akan tertinggal dan bisa jadi batu sandungan bagi pembangunan. Pembaruan hukum adalah keniscayaan,” tegasnya.
Ia mencontohkan, banyak regulasi yang masih berakar pada produk hukum kolonial dan tidak sesuai dengan kebutuhan era digital. Karena itu, pemerintah tengah menyiapkan langkah-langkah besar untuk menyederhanakan regulasi dan memperkuat kepastian hukum.
“Kita tidak bisa membangun negara modern dengan perangkat hukum yang usang,” tambah Yusril.
Sementara itu, Rektor UNAIR Prof. Madyan menyebut kehadiran Yusril memberi inspirasi bagi mahasiswa hukum untuk memahami arah kebijakan nasional secara langsung dari pembuatnya.
“Pembaruan hukum adalah kunci keadilan dan kemajuan bangsa. Ini kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk belajar dari sumber pertama,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya integritas dan akhlak dalam menjalankan profesi hukum. “Kita punya SDM dan infrastruktur hebat, tapi tanpa integritas, semua itu tidak berarti,” tandasnya.
Kuliah umum ini menjadi bagian dari upaya UNAIR memperkuat sinergi dengan pemerintah dalam membangun sistem hukum nasional yang adaptif, modern, dan berkeadilan. @Man