Daerah Pendidikan Peristiwa

Selasa, 21 Oktober 2025 - 02:18 WIB

3 minggu yang lalu

logo

Dok klikku.id Biro Bangkalan.

Dok klikku.id Biro Bangkalan.

Siswa Arosbaya Raih Dua Trofi di Ajang FTBI Kabupaten Bangkalan

Bangkalan | klikku.id — Semangat pelestarian bahasa daerah kembali bergaung melalui prestasi gemilang yang diraih siswa-siswi Kecamatan Arosbaya dalam ajang Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Kabupaten Bangkalan tahun 2025.

Dalam kegiatan yang digelar oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan tersebut, para wakil dari Arosbaya sukses mengharumkan nama kecamatannya dengan membawa pulang dua trofi juara II, masing-masing dari kategori lomba menembang dan lomba komedi berbahasa Madura.

Festival yang berlangsung meriah ini diikuti oleh pelajar dari berbagai kecamatan di Bangkalan. Melalui ragam lomba seperti menembang, pidato, membaca puisi, hingga komedi berbahasa ibu, kegiatan FTBI menjadi wadah strategis dalam menanamkan kebanggaan terhadap bahasa Madura sebagai bagian dari identitas budaya daerah.

Kegembiraan tampak jelas di wajah guru pembimbing dan peserta asal Arosbaya usai pengumuman pemenang. Mereka menilai keberhasilan ini bukan hanya hasil latihan dan kerja keras, tetapi juga bentuk investasi kultural dalam menjaga keberlangsungan bahasa ibu di tengah derasnya arus modernisasi.

“Kami sangat bangga, anak-anak dari Arosbaya bisa bersaing dan membawa pulang dua trofi di tingkat kabupaten. Ini bukti bahwa semangat melestarikan bahasa daerah masih kuat di kalangan generasi muda,” ujar salah satu guru pembimbing penuh rasa haru.

Prestasi ini sekaligus mempertegas bahwa kegiatan FTBI bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan ruang edukatif yang menumbuhkan kesadaran linguistik dan kecintaan terhadap budaya lokal. Dukungan dari sekolah dan masyarakat diharapkan terus berlanjut, agar Arosbaya dan daerah lain di Bangkalan mampu mencetak generasi pelajar yang unggul sekaligus berakar pada nilai-nilai budaya daerah.

Dengan torehan prestasi tersebut, Arosbaya tak hanya berinvestasi pada kemampuan siswa, tetapi juga pada kelestarian bahasa dan karakter lokal, yang menjadi fondasi penting dalam pembangunan sumber daya manusia berbudaya.


(red)