Daerah

Rabu, 22 Oktober 2025 - 00:40 WIB

2 minggu yang lalu

logo

Dok klikku.id Biro Bangkalan.

Dok klikku.id Biro Bangkalan.

Progres Pekerjaan Proyek Gedung SDN Buduran Arosbaya Terhenti Terkendala Ongkos Tukang

Bangkalan | klikku.id — Harapan warga dan guru di UPTD SDN Buduran, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan, untuk memiliki ruang kelas yang layak belajar tampaknya harus tertunda. Proyek rehabilitasi tiga ruang kelas di sekolah tersebut kini mangkrak, setelah para pekerja menghentikan aktivitas karena belum menerima pembayaran upah dari pihak pemborong.

Pantauan di lokasi menunjukkan suasana sepi tanpa kegiatan. Dinding kelas tampak belum diplester, tumpukan pasir dan batu bata berserakan, sementara beberapa bagian bangunan masih terbuka tanpa atap.

Salah satu tukang, Yasir, mengaku telah berhenti bekerja sejak lebih dari seminggu lalu karena pembayaran yang dijanjikan tak kunjung diterima.

“Sudah semingguan kami berhenti, Mas. Gaji belum dibayar oleh pemborong, jadi kami kerja di tempat lain dulu. Sudah ditagih tapi belum ada kejelasan,” ujarnya kepada wartawan.

Perihal kondisi itu Imaroh S.Pd Kepala UPTD SDN Buduran membenarkan bahwa proyek memang terhenti sejak beberapa hari terakhir. Ia juga menyayangkan tidak adanya papan proyek yang semestinya dipasang sebagai bentuk transparansi publik.

“Sejak awal tidak ada papan pengumuman proyek yang terpasang, jadi kami tidak tahu sumber maupun besaran anggarannya,” ungkapnya.

Pihak sekolah kini khawatir karena keterlambatan tersebut berpotensi mengganggu aktivitas belajar mengajar, terlebih menjelang masa ujian.

“Tukangnya sudah beberapa hari tidak bekerja karena belum dibayar. Kami berharap segera ada penyelesaian agar rehap bisa dilanjutkan. Kalau terlalu lama, akan mengganggu kegiatan belajar dan ujian anak-anak yang sudah dekat,” tegas kepala sekolah.

Sementara itu, pihak pemborong saat dikonfirmasi mengakui bahwa pekerjaan memang terhenti akibat kendala modal.

“Saya masih cari modal, Mas. Nanti kalau sudah ada dana, pekerjaan pasti dilanjutkan,” ujarnya singkat.

Kepala Desa Buduran turut menyampaikan keprihatinan atas terhentinya proyek yang dinilai sangat dibutuhkan masyarakat.

“Kami dari pihak desa sangat menyayangkan proyek ini berhenti. Kasihan anak-anak dan pihak sekolah. Harusnya dikerjakan dengan serius dan tepat waktu,” ujarnya.

Ia berharap dinas terkait segera turun tangan untuk menengahi persoalan agar pekerjaan dapat segera dilanjutkan.

“Kami harap dinas turun tangan langsung, jangan dibiarkan berlarut. Kalau tidak segera diselesaikan, yang rugi masyarakat dan siswa,” tegasnya.

Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya keterbukaan informasi publik dalam setiap proyek pemerintah.

“Setiap proyek harus transparan. Kalau tidak ada papan informasi, masyarakat tidak tahu anggaran dan pelaksananya siapa. Ini harus jadi perhatian,” pungkasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan belum memberikan keterangan resmi terkait langkah penyelesaian keterlambatan proyek rehabilitasi tiga ruang kelas SDN Buduran tersebut.


(Anam)