SURABAYA | klikku.id — SMA St. Louis 1 (Sinlui) kembali menunjukkan dominasinya di ajang Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java–North Series (DBL Surabaya).
Tim basket putra dan putri mereka sama-sama tampil perkasa hingga sukses mengawinkan gelar juara.
Di sektor putri, Sinlui mengakhiri puasa gelar hampir satu dekade setelah menundukkan rival lamanya, SMA Gloria 1 Surabaya, dengan skor tipis 48-47.
Ini menjadi kemenangan bersejarah karena dalam lima musim terakhir Sinlui selalu gagal menumbangkan Gloria, termasuk dua final sebelumnya.
Pertandingan berlangsung sengit. Sinlui sempat unggul delapan angka, tapi Gloria terus menekan hingga akhir. Dalam tiga detik terakhir, Shannon Susila punya peluang menyamakan kedudukan lewat dua tembakan bebas.
Namun hanya satu yang masuk, dan rebound Richelle Widjaja memastikan Sinlui mengunci gelar pertama sejak 2016. Joanne Giovanni jadi top skor dengan 22 poin dan 6 rebound.
Kebahagiaan Sinlui makin lengkap setelah tim putra memastikan kemenangan 74-46 atas SMA Surabaya Cambridge School (SCS) di partai final. Hasil itu mengembalikan tahta juara DBL Surabaya ke Sinlui setelah musim lalu direbut Gloria 1.
Meski kalah, SCS tetap mencuri perhatian. Berstatus tim underdog, mereka melangkah ke final setelah melewati sepuluh laga panjang sejak babak pertama dan menyingkirkan sejumlah unggulan. Namun di final, dominasi Sinlui terlalu kuat.
Setelah tertinggal satu poin di kuarter pertama, Sinlui melaju dengan keunggulan 20-9 di kuarter kedua dan terus menjaga jarak hingga akhir.
Nicholas Wiyanto tampil gemilang dengan 19 poin, 4 asis, dan 3 steal. Yehezkiel Tedjasukmana menambah 12 poin, sedangkan Sinclaire Halim mencetak double-double 10 poin dan 11 rebound.
Kepala Sekolah Sinlui, Sri Wahjoeni, memuji gelaran DBL yang dinilai bukan sekadar ajang kompetisi, tapi juga pembelajaran karakter.
“DBL mengajarkan sportivitas, semangat, dan ketangguhan. Guru, siswa, hingga alumni kami selalu menantikan momen ini,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah SCS, Dimas Adiansyah Syahrul, menyebut DBL menjadi sarana memperkenalkan sekolah sekaligus menumbuhkan bakat siswa di luar akademik.
Yang menarik, final kali ini juga bertepatan dengan ulang tahun ke-82 legenda basket Jatim, Suk Ridwan, yang kini menjadi pembina tim SCS.
Enam dekade ia mendedikasikan hidupnya untuk basket, sebuah inspirasi bagi generasi muda yang bertanding di DBL Arena. @Man
