Pemerintahan

Kamis, 30 Oktober 2025 - 13:29 WIB

1 minggu yang lalu

logo

Khofifah Raih DPD RI Awards 2025 atas Dedikasi Lindungi Anak dan Berdayakan Perempuan

SURABAYA | klikku.id – Komitmen kuat Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam memperjuangkan perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan kembali mendapat pengakuan nasional. Khofifah meraih DPD RI Awards 2025 untuk kategori Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Perempuan.

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi, kepada Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak yang mewakili Khofifah dalam malam penganugerahan di The Tribrata Hotel & Convention Center, Jakarta, Selasa (28/10).

Khofifah menyebut penghargaan ini merupakan hasil kerja kolektif seluruh pihak di Jawa Timur.

“Ini bentuk pengakuan atas kerja keras seluruh elemen di Jatim, pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan, yang berkomitmen memperkuat perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan,” ujarnya, Kamis (30/10).

DPD RI menilai, Khofifah berhasil mendorong kebijakan dan program yang memperluas akses perlindungan anak, meningkatkan kualitas layanan, serta menumbuhkan kemandirian sosial-ekonomi perempuan di berbagai daerah.

Sejak 2021, Pemprov Jatim konsisten mempertahankan predikat Provinsi Layak Anak (Provila) dari Kementerian PPPA. Tahun ini, pengakuan tersebut kembali diberikan, seiring meningkatnya jumlah kabupaten/kota di Jatim yang meraih predikat Kota Layak Anak (KLA) kategori Utama, Nindya, dan Madya. Tak satu pun daerah di Jatim lagi berada di tingkat Pratama.

“Sejak awal, isu anak dan perempuan memang menjadi prioritas utama dalam pembangunan sosial di Jawa Timur. Semua 38 kabupaten/kota kini masuk dalam pemeringkatan KLA, bahkan sebagian berhasil naik peringkat,” tegas Khofifah.

Selain kebijakan struktural, Pemprov Jatim juga mengembangkan program berbasis kebutuhan lapangan, seperti MPLS RAMAH, singkatan dari Ramah, Edukatif, Inklusif, Partisipatif, dan Adaptif, yang mendorong lingkungan sekolah bebas kekerasan dan perundungan.

“Kami ingin anak-anak memiliki ruang bermain aman, sekolah antiperundungan, layanan kesehatan terpadu, serta mekanisme perlindungan anak yang cepat dan tanggap,” tambahnya.

Untuk pemberdayaan perempuan, Khofifah juga memperluas partisipasi ekonomi melalui pelatihan vokasi, wirausaha perempuan, dan penguatan kelompok usaha mikro.

“Pemberdayaan perempuan bukan sekadar kesetaraan, tapi juga tentang memperkuat ketahanan keluarga dan ekonomi masyarakat,” tandasnya. In.Jo3.nwsia