MOJOKERTO | klikku.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau program penanganan kawasan kumuh di Desa Kepuhanyar, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Selasa (4/11/2025).
Kawasan yang ditata itu memiliki luas 10,07 hektare dan menjadi pilot project penanganan kawasan kumuh di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Penataan dilakukan secara terintegrasi, mulai dari pembangunan jalan lingkungan, drainase, sanitasi, penyediaan air bersih, hingga pengolahan sampah dan renovasi rumah tinggal layak huni (RTLH).
“Di sini ada program terpadu di kawasan yang masuk kategori kumuh sedang. Mulai dari sumber air, drainase, pengolahan sampah 3R, sampai pola-pola kolaboratif antara pusat, provinsi, dan kabupaten,” ujar Khofifah.
Saat ini, progres penanganan kawasan tersebut sudah mencapai 59,96 persen. Adapun nilai pembangunan yang digelontorkan antara lain:
- Sarana prasarana air bersih: Rp649 juta
- IPAL Komunal: Rp3,28 miliar
- TPS3R (Reduce, Reuse, Recycle): Rp798 juta
- Pembangunan jalan, drainase, PJU, dan beautifikasi kawasan: Rp8,05 miliar
- Renovasi RTLH (23 unit rumah): Rp460 juta, hasil kerja sama dengan Kodam V/Brawijaya
Khofifah berharap, kawasan tersebut bisa segera bertransformasi menjadi lingkungan yang sehat dan nyaman.
“Kalau nanti PJU-nya sudah menyala semua, pengolahan sampah dan IPAL-nya sudah terintegrasi, insyaallah kawasan ini akan jadi permukiman yang lebih sehat dan comfortable,” katanya.
Di sisi lain, Khofifah juga menyampaikan bahwa program Rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni) yang dijalankan bersama TNI terus berjalan. Tahun ini, terdapat 1.900 unit rumah yang ditingkatkan menjadi layak huni di berbagai daerah di Jatim.
Penutupan program tersebut dijadwalkan 11 November 2025 mendatang.
“Rumah ini kebutuhan fundamental. Kalau dasar kehidupan masyarakat terpenuhi, maka kesejahteraan juga meningkat,” pungkasnya. R3d