JAKARTA | klikku.id – Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi ancaman serangan teror.
Kepala BNPT Komjen Pol Eddy Hartono menegaskan seluruh lini intelijen sudah dikerahkan untuk memastikan perayaan akhir tahun berlangsung aman.
“Kami berharap Natal dan tahun baru berjalan baik, tapi pemantauan dan mitigasi harus tetap dilakukan,” ujar Eddy, Senin (1/12).
BNPT kini mengaktifkan pemantauan berlapis melalui satuan tugas intelijen. Satgas itu bekerja bersama Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Intelijen Strategis TNI (Bais), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serta Densus 88 Antiteror Polri.
Kolaborasi itu menyisir pergerakan jaringan terorisme, termasuk aktivitas baru yang terpantau di ruang digital maupun lapangan.
Menurut Eddy, pengawasan tak hanya fokus pada kelompok yang diawasi selama ini, tetapi juga pada pola rekrutmen, mobilitas anggota, hingga potensi serangan ke fasilitas publik.
“Kami ingin upaya pencegahan berjalan sejak dini agar niat berbuat tidak baik bisa dipatahkan,” tegasnya.
Selain pemantauan, BNPT juga memperkuat mitigasi di berbagai objek vital strategis. Pengelola fasilitas publik diminta memastikan standar minimum keamanan diterapkan sesuai Peraturan BNPT Nomor 3 Tahun 2020.
Aturan itu mengatur kewajiban deteksi dini, sistem keamanan terpadu, hingga prosedur respons cepat jika terjadi ancaman.
Pemenuhan standar keamanan itu, kata Eddy, bukan hanya kewajiban formal, tetapi bagian penting untuk menutup ruang gerak pelaku teror.
“Dengan standar yang sama di semua titik, risiko bisa ditekan. Kalau pun ada ancaman, dampaknya bisa diminimalisasi,” jelasnya.
Eddy juga mengajak seluruh masyarakat ikut menjaga situasi, tetap waspada, dan melapor jika menemukan aktivitas mencurigakan.
“Kami mohon doa bersama agar perayaan akhir tahun berlangsung aman dan tidak terjadi apa-apa,” tutupnya. R3d
