SURABAYA | klikku.id – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi kelas dunia.
Tim riset Spektronics ITS sukses memborong tiga penghargaan internasional sekaligus di ajang Seoul International Invention Fair (SIIF) 2025 di Seoul, Korea Selatan, Jumat (5/12).
Tak tanggung-tanggung, Spektronics menyabet Gold Prize SIIF 2025 sebagai penghargaan utama. Selain itu, tim juga meraih Special Award dari Swiss-Korean Association (ASAMCO) dan VIFOTEC Award dari Vietnam Fund for Supporting Technological Creations.
Inovasi yang mengantarkan ITS ke podium dunia diberi nama Waste to Watt. Teknologi ini mengolah limbah baterai alkalin bekas menjadi sumber energi baru yang ramah lingkungan. Fokus utama terletak pada pemanfaatan kembali seng dari baterai bekas sebagai elektroda.
Manager Non-Technical Spektronics ITS, Valencia Christina Setiowardhani, menjelaskan bahwa seng diekstraksi lalu dimurnikan menggunakan metode electroplating.
“Teknologi ini jauh lebih hemat energi dan biaya karena bahan dasarnya berasal dari limbah domestik. Jadi, tak hanya ramah lingkungan, tapi juga ekonomis,” terangnya.
Keunggulan inovasi ini membuat juri terpukau di tengah persaingan ratusan tim dari berbagai negara. Konsep mengubah sampah berbahaya menjadi sumber energi baru dinilai punya potensi besar untuk industri masa depan.
Tim Spektronics ITS diperkuat mahasiswa lintas disiplin, yakni Rifki Zauhar, Farah Annisa Arifianti, dan Hadiyan Azka Ariaputra dari Teknik Kimia; Alexander Allan dari Sistem Informasi; Achmad Azizurrochim Furtiansyah dari Teknik Kimia Industri; serta Rajbaniev Aurellia Pramono dari Studi Pembangunan ITS. Seluruh tim berada di bawah bimbingan Dr Rendra Panca Anugraha.
Ke depan, Spektronics ITS menargetkan standardisasi produk agar dapat digunakan luas di industri elektronik dan sektor pengolahan limbah.
Mereka juga tengah mengembangkan teknologi rechargeable zinc manganese battery sebagai generasi baterai ramah lingkungan berikutnya.
Prestasi ini sekaligus mengukuhkan ITS sebagai salah satu pusat riset teknologi hijau yang diperhitungkan di level global. AMan
