Jakarta | klikku.id – Pemerintah optimistis target swasembada pangan nasional bakal segera terwujud. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut, jika tak ada gangguan cuaca ekstrem, Indonesia bisa berhenti impor beras dalam dua hingga tiga bulan ke depan.
Optimisme itu disampaikan Amran seusai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (9/10). Rapat tersebut membahas evaluasi dan percepatan program ketahanan pangan nasional.
“Dua bulan ke depan, Insyaallah Indonesia tidak impor lagi. Mudah-mudahan tidak ada iklim ekstrem,” tegas Amran di Kantor Presiden.
Kementan mencatat, capaian produksi beras nasional terus menunjukkan tren positif. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, hingga September 2025, produksi beras mencapai 33,1 juta ton.
Angka itu diproyeksikan naik menjadi 34 juta ton pada akhir tahun, atau meningkat sekitar 4 juta ton dibanding 2024.
Bahkan, FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia) menempatkan Indonesia sebagai negara dengan kenaikan produksi beras terbesar kedua di dunia, di bawah Brasil.
“Produksi kita diprediksi FAO naik nomor dua terbesar di dunia setelah Brasil,” ujar Amran.
Selain mengejar produksi, pemerintah juga menyoroti peningkatan kesejahteraan petani. Nilai Tukar Petani (NTP) kini berada di angka 124,36, jauh di atas target pemerintah yang hanya 110. Angka ini menunjukkan daya beli petani semakin kuat.
Sementara dari sisi harga, beras mencatat deflasi 0,13 persen pada September 2025. Ini menjadi penurunan harga pertama dalam lima tahun terakhir, sekaligus sinyal membaiknya stabilitas pasokan dalam negeri.
“Produksi meningkat, harga stabil, dan petani lebih sejahtera. Tahun ini sektor pangan aman,” ungkap Amran optimistis.
Usai memastikan stok beras cukup, pemerintah mulai menyiapkan strategi lanjutan untuk menggenjot produksi komoditas lain, seperti perkebunan, hortikultura, dan peternakan.
“Setelah pangan aman, kita bergerak ke sektor lain. Semua diselesaikan bertahap,” tandasnya.
Dengan tren positif ini, pemerintah berharap swasembada beras bukan sekadar target politik, melainkan pencapaian nyata yang menguatkan fondasi ekonomi nasional dan ketahanan pangan rakyat. R3d
