Daerah Peristiwa

Minggu, 5 Oktober 2025 - 16:29 WIB

1 bulan yang lalu

logo

Evakuasi Ponpes Al Khoziny Capai 75 Persen, Tim SAR Fokus Cari Korban di Sektor Tengah

Sidoarjo | klikku.id – Proses evakuasi korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Desa Tebel, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, terus dikebut.

Hingga Minggu (5/10/2025) sore, pengangkatan puing bangunan oleh Tim SAR Gabungan sudah mencapai 75 persen.

Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit, yang bertugas sebagai On Scene Coordinator (OSC), menyampaikan bahwa sisa reruntuhan kini tinggal di dua titik utama, yaitu Sektor A1 dan A2 di bagian depan bangunan.

“Progres pembongkaran sudah sekitar 75 persen. Sektor A3 dan A4 hampir bersih, tinggal sebagian kecil di ujung A3 dan dua sektor depan yang masih padat material,” ujar Nanang di Posko Gabungan, Minggu sore.

Menurutnya, fokus pencarian saat ini diarahkan ke area tengah bangunan. Berdasarkan prediksi Tim SAR, masih ada sejumlah korban yang tertimbun di antara keempat sektor tersebut.

“Kami menduga masih ada korban di sisi tengah. Tim safety officer terus memantau tanda-tanda keberadaan korban sebelum proses evakuasi dimulai,” jelasnya.

Setiap kali tim menemukan indikasi korban, operasi pengangkatan dihentikan sementara untuk dilakukan ekstrikasi — proses melepaskan jenazah atau anggota tubuh korban dari tumpukan material secara hati-hati.

Nanang memperkirakan, operasi pencarian bisa tuntas pada Senin (6/10/2025) malam, apabila laju evakuasi masih secepat dua hari terakhir.

“Kalau penemuan korban masih signifikan seperti Sabtu dan Minggu ini, kami harap seluruh operasi bisa selesai dalam satu malam lagi, atau bahkan lebih cepat,” tuturnya.

Berdasarkan data sementara hingga Minggu petang, total korban tercatat 143 orang. Rinciannya, 104 orang selamat, 39 meninggal dunia, termasuk dua potongan tubuh yang baru ditemukan. Sementara sekitar 24 orang masih belum ditemukan dan diduga tertimbun di sektor tengah bangunan.

Operasi pencarian masih melibatkan lebih dari 200 personel gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, PMI, serta relawan setempat.

Mereka bekerja dengan sistem shift siang dan malam untuk mempercepat penyelesaian operasi tanpa mengabaikan faktor keselamatan. In.Joe.nesia