Sidoarjo | klikku.id – Setelah tiga hari pencarian tanpa henti, tim SAR gabungan akhirnya menuntaskan operasi penyelamatan di reruntuhan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan seluruh korban telah ditemukan. Totalnya, 67 jenazah berhasil dievakuasi dari puing-puing bangunan yang ambruk pada akhir pekan lalu.
“Seluruh korban sudah ditemukan. Dari jumlah itu, 61 jenazah dalam kondisi utuh, sedangkan tujuh lainnya berupa potongan tubuh,” ungkap Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Budi Irawan, dalam konferensi pers di Posko Tanggap Darurat Ponpes Al Khoziny, Selasa (7/10).
Ia menegaskan, seluruh jenazah diyakini berasal dari dalam kompleks ponpes yang kini rata dengan tanah. Setelah pembersihan material selesai, dipastikan tidak ada lagi korban tertinggal di lokasi.
Meski demikian, kepastian jumlah akhir korban masih menunggu hasil identifikasi tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri. Proses itu penting untuk mencocokkan tujuh bagian tubuh yang ditemukan dengan data dua santri yang sebelumnya dilaporkan hilang.
“Secara teknis, operasi Basarnas dinyatakan selesai karena tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan maupun korban di bawah reruntuhan. Namun secara resmi, jumlah akhir baru akan diumumkan setelah hasil DVI keluar,” tegas Budi.
Pantauan di lapangan menunjukkan, alat berat kini difokuskan membersihkan sisa puing dan mensterilkan area untuk penyelidikan penyebab ambruknya bangunan.
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo bersama BNPB juga menyiapkan bantuan pemulihan bagi keluarga korban dan santri yang selamat. In.Joe.nesia
