Sidoarjo | klikku.id – Pemerintah memastikan seluruh korban dan keluarga korban ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, akan mendapatkan pendampingan dan bantuan rehabilitasi medis maupun sosial.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyampaikan, pemerintah akan memastikan pemulihan menyeluruh bagi korban, baik yang masih dirawat maupun yang sudah pulang ke rumah.
“Untuk rehabilitasi sosial, kami akan melakukan pendampingan dan pemenuhan kebutuhan pokok bagi korban serta keluarganya,” ujar Gus Ipul, saat menjenguk korban di RSUD Notopuro Sidoarjo, Jumat (10/10).
Menurutnya, bantuan rehabilitasi medis diberikan kepada korban luka-luka yang masih menjalani perawatan, sementara rehabilitasi sosial diberikan setelah mereka keluar dari rumah sakit.
Program tersebut mencakup pemulihan trauma, jaminan kesehatan, kebutuhan hidup pokok, bantuan sekolah, serta pendampingan pemberdayaan bagi keluarga korban.
“Kami ingin memastikan keluarga korban yang kini memiliki anggota disabilitas mendapat dukungan penuh. Pemerintah akan menjamin kebutuhan mereka, agar tetap bisa mendampingi dan membimbing anak-anaknya,” ujarnya.
Kementerian Sosial juga berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Timur dan Pemkab Sidoarjo untuk menyediakan alat bantu disabilitas seperti kaki palsu dan kursi roda bagi korban luka berat.
Setelah proses perawatan, setiap korban dan keluarganya akan menjalani asesmen kebutuhan lanjutan oleh petugas sosial.
Langkah itu, kata Saifullah, penting untuk membantu mereka bangkit dari trauma mendalam akibat tragedi ambruknya bangunan yang menelan puluhan korban jiwa tersebut.
Dari data terbaru, terdapat tiga korban luka berat yang harus menjalani tindakan amputasi, yakni Nur Ahmad, Saifur Rosi, dan Haikal. Ketiganya kini masih dalam perawatan intensif di RSUD Notopuro Sidoarjo.
“Semoga proses pemulihan berjalan lancar. Pemerintah akan terus mendampingi sampai para korban benar-benar pulih, baik secara fisik maupun psikologis,” tegas Gus Ipul. In.Joe.nwsia