Surabaya | klikku.id – Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) menegaskan kembali komitmennya dalam menerapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) sesuai Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 2 Tahun 2019.
Sebagai lembaga pendidikan, Unitomo bertekad menjaga lingkungan kampus tetap sehat dan bebas asap rokok.
Deklarasi resmi penerapan KTR digelar di Joglo Gedung A (Rektorat), Senin (13/10), diikuti seluruh unsur sivitas akademika. Mulai dari Yayasan Pendidikan Cendekia Utama (YPCU), rektorat, dekanat, dosen, tenaga kependidikan, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), hingga pengelola kantin kampus.
Rektor Unitomo Prof. Dr. Siti Marwiyah, S.H., M.H., yang biasa disapa Iyat menyampaikan, bahwa kebijakan ini merupakan langkah nyata kampus dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman.
“Kami ingin mengencangkan kembali peraturan yang sebenarnya sudah lama berlaku. Dengan meningkatnya aktivitas di kampus, kami khawatir muncul kembali kebiasaan yang mengganggu kenyamanan bersama. Apalagi dengan cuaca Surabaya yang ekstrem panas, potensi kebakaran akibat puntung rokok harus benar-benar dicegah,” ujar Prof. Iyat.
Ketua Pengurus YPCU Dr. Bachrul Amiq, S.H., M.H. mengapresiasi konsistensi Unitomo dalam menegakkan kebijakan daerah. Menurutnya, penerapan kawasan tanpa rokok bukan sekadar kepatuhan terhadap regulasi, tetapi juga tanggung jawab moral lembaga pendidikan terhadap kesehatan masyarakat.
“Unitomo ingin menjadi contoh bagi institusi pendidikan lain. Kami tidak hanya menegakkan aturan, tetapi juga menanamkan kesadaran bahwa gaya hidup sehat adalah bagian dari karakter akademik yang beradab,” tutur Bachrul Amiq.
Perwakilan BEM Unitomo Maghfiroh menegaskan dukungan mahasiswa terhadap langkah rektorat.
“Generasi muda harus menjadi garda terdepan kampus sehat dan bebas asap rokok. Kami akan terus menggaungkan sosialisasi ini melalui media sosial agar kesadaran kolektif semakin kuat,” ujarnya.
Selain memasang ulang poster larangan merokok di seluruh area kampus, Unitomo juga menggencarkan kampanye digital melalui akun resmi universitas untuk memperkuat budaya hidup sehat di lingkungan akademik. @Man
