SURABAYA | klikku.id – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencatat langkah besar di bidang inovasi maritim.
Kampus teknologi kebanggaan Surabaya itu, menjalin penjajakan kerja sama dengan Saint Petersburg State Maritime Technical University (SMTU), Rusia.
Tujuannya untuk mengembangkan kapal cepat berteknologi hydrofoil, kendaraan laut yang mampu melaju dua kali lipat lebih cepat dari kapal konvensional.
Rencana kolaborasi itu dibahas dalam kunjungan delegasi Saint Petersburg ke Gedung Rektorat ITS, Rabu (29/10).
Kedua institusi sepakat untuk membuka peluang riset bersama, lisensi produksi, serta transfer teknologi dari Rusia ke Indonesia.
“Kalau di darat ada kereta Whoosh, maka di laut kita bisa punya kapal hydrofoil,” ujar Dr. Tri Achmadi, peneliti kapal hydrofoil dari Departemen Teknik Transportasi Laut ITS.
Menurutnya, kapal jenis ini memanfaatkan teknologi sayap bawah air yang mengangkat badan kapal, sehingga hambatan air berkurang dan kecepatan meningkat signifikan.
Tri menjelaskan, Indonesia sudah cukup siap mengadopsi teknologi tersebut. Selama galangan kapal mampu memproduksi kapal berbahan aluminium, pengembangan kapal hydrofoil bisa segera dilakukan.

Jajaran pimpinan ITS bersama delegasi Saint Petersburg, Rusia usai melakukan diskusi penjajakan kolaborasi di Gedung Rektorat ITS
Ia optimistis kapal jenis ini akan memberi kenyamanan lebih bagi penumpang dengan tarif yang lebih terjangkau, bahkan bisa separuh dari ongkos transportasi laut biasa.
Rektor ITS Prof. Dr. (HC) Ir. Bambang Pramujati, ST., MSc.Eng., PhD. menambahkan, Surabaya memiliki ekosistem industri yang mendukung pengembangan kapal cepat tersebut.
“ITS siap menjadi pusat desain dan penyesuaian teknologi agar sesuai regulasi nasional. Kolaborasi ini juga membuka peluang besar untuk transfer teknologi dan penguatan ekonomi Jawa Timur,” jelasnya.
Dari pihak Rusia, Vyacheslav Kalganov, Wakil Ketua Relasi Eksternal SMTU, menegaskan bahwa kerja sama ini tak hanya fokus pada teknologi, tapi juga pendidikan.
“Kami ingin mempererat hubungan dengan ITS melalui program joint degree dan pertukaran pelajar,” ujarnya.
Selain memperkuat hubungan akademik dan industri antara Jawa Timur dan Saint Petersburg, proyek ini juga mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), terutama poin 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) serta poin 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). @Man
