SURABAYA | klikku.id – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menilai Jawa Timur (Jatim) menjadi wilayah paling potensial untuk pengembangan pabrik etanol berbasis tebu, mendukung penerapan program Bioetanol 10 (E10) yang mencampurkan 10 persen etanol ke bahan bakar minyak (BBM).
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, menyebut Jatim memiliki keunggulan bahan baku dari hasil industri gula nasional.
“Yang paling potensial sekarang itu Jawa Timur, karena sumber molasses atau tetes tebu terbesar ada di sana,” ujar Putu, Rabu (29/10/2025).
Molasses merupakan produk sampingan dari pengolahan tebu yang bisa diolah menjadi bioetanol. Pemerintah kini tengah memperkuat pasokan bahan baku melalui program bongkar ratoon, peremajaan tanaman tebu tak produktif, dengan anggaran Rp1,6 triliun.
Dari program itu, sebanyak 100 ribu hektare lahan akan diremajakan, dan 70 ribu hektare di antaranya berada di Jatim, mencakup 26 kabupaten.
“Dengan potensi tebu sebesar itu, Jawa Timur bisa menjadi pusat produksi etanol nasional,” kata Putu.
Selain Jatim, wilayah Merauke juga dipertimbangkan untuk pembangunan pabrik etanol jika program swasembada gula di kawasan tersebut berhasil. Sedangkan untuk etanol berbasis sagu, pemerintah melalui BRIN masih melakukan kajian lokasi terbaik.
“Kalau berbasis sagu, potensinya ada di Papua, Maluku, Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera,” imbuh Putu.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui penerapan mandatori E10 untuk mengurangi emisi karbon dan ketergantungan impor BBM.
Untuk implementasi program tersebut pada 2027, Indonesia memerlukan pasokan 1,4 juta kiloliter etanol per tahun. Pemerintah berupaya agar kebutuhan itu sepenuhnya dipenuhi dari produksi dalam negeri.
“Kami ingin pabrik-pabrik etanol tumbuh di berbagai daerah, sehingga Indonesia tidak perlu lagi mengimpor etanol,” tegas Bahlil.
Dengan dukungan bahan baku kuat dan infrastruktur industri yang mapan, Jawa Timur diproyeksikan menjadi motor utama bioenergi nasional. R3d
