Pendidikan

Senin, 8 September 2025 - 17:29 WIB

2 bulan yang lalu

logo

Unusa Kukuhkan 4.875 Mahasiswa Baru, Rektor Tekankan Akhlak dan Peran Generasi Emas 2045

Surabaya | klikku.id – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mencatat sejarah baru. Sebanyak 4.875 mahasiswa baru resmi dikukuhkan melalui kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) 2025, Senin (8/9/2025).

Dari jumlah itu, 3.000 di antaranya merupakan mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG). Jumlah ini menjadi yang terbesar sepanjang sejarah berdirinya Unusa.

Ketua LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur, Prof. Dr. Dyah Savitri, S.E., M.M., memberikan apresiasi atas capaian tersebut.

“Unusa usianya masih muda tapi sudah berhasil meraih akreditasi unggul. Jumlah mahasiswa baru terus meningkat, dari awalnya 3.000 kini 4.875. Ini sejarah baru,” ujarnya.

Dyah juga mengingatkan mahasiswa agar menjaga integritas, tidak mudah terprovokasi, serta menjadi generasi yang kritis, santun, konstruktif, dan rasional. Ia menekankan pentingnya prinsip 3K: Komunikasi, Koordinasi, dan Kolaborasi.

Sementara itu, Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis), Prof. Dr. Ir. K.H. Mohammad Nuh, DEA., menegaskan bahwa mahasiswa baru Unusa harus bersyukur.

“Mungkin Unusa bukan pilihan pertama, tapi ini adalah pilihan terbaik. Wajah kalian hari ini mencerminkan syukur, kebanggaan, dan masa depan,” tegasnya.

Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng., menekankan bahwa pengukuhan ini adalah momen penting bagi mahasiswa untuk memulai perjalanan baru.

“Hari ini kalian memulai melukis kehidupan. Lukisan itu bisa diperbaiki, direvisi, hingga menjadi karya indah. Nilai moral dan agama harus jadi pijakan utama,” pesannya.

Ia juga mengingatkan bahwa pembelajaran di Unusa tidak hanya menekankan hardskill, tetapi juga softskill melalui kegiatan intra maupun ekstrakurikuler.

Rangkaian PKKMB 2025 juga menghadirkan kuliah tamu dari Hasanuddin Ali, Direktur Utama Alvara Research Center.

Dalam materi berjudul Understanding Indonesia Today and Tomorrow, ia menekankan pentingnya peran generasi muda dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Hasanuddin mengungkapkan bahwa Indonesia sedang menikmati bonus demografi, di mana mayoritas penduduknya adalah generasi muda, terutama Gen Z yang dekat dengan dunia digital.

“Gen Z ini anak kandung internet, rata-rata bisa menghabiskan lebih dari delapan jam per hari online. Digitalisasi adalah peluang sekaligus tantangan. Jangan terjebak pinjol atau judol, tapi manfaatkan teknologi untuk berkolaborasi,” katanya.

Ia juga menepis stigma antar generasi, seperti Gen Z dianggap tidak loyal atau Gen X sulit beradaptasi. Menurutnya, setiap generasi punya masanya dan harus saling melengkapi.

Hasil survei terbaru Alvara bahkan membagi anak muda dalam tiga tipe:

  • Social Butterfly (16,06%): si paling eksis,
  • Digital Junky (39,7%): si digital banget,
  • Slow Living (44,7%): si santai abis.

“Ketiganya harus berkolaborasi karena masing-masing punya keunggulan untuk masa depan Indonesia,” tegas Hasanuddin.

Dengan pengukuhan ini, Unusa tidak hanya menambah jumlah mahasiswa, tetapi juga mempertegas komitmennya mencetak generasi unggul: cerdas secara intelektual, kuat secara akhlak, dan siap berkontribusi menuju Indonesia Emas 2045. @Man