Internasional Pendidikan

Rabu, 1 Oktober 2025 - 23:29 WIB

1 bulan yang lalu

logo

PURE-it, Inovasi Mahasiswa UNAIR yang Sabet Emas di Malaysia

Surabaya | klikku.id – Kabar membanggakan kembali datang dari Universitas Airlangga (UNAIR). Lima mahasiswa lintas fakultas kampus biru ini sukses mengharumkan nama Indonesia setelah meraih Gold Medal dalam ajang World Invention Competition and Exhibition (WICE) 2025 di SEGi University, Kota Damansara, Malaysia.

Tim ini beranggotakan Alia Dewi Kartika, Nithasya Rahma, dan Dinar Rheina Rassendria (Teknik Biomedis, FST), serta Arfandi Qurrata’ain dan Doohan Hadinata Tedja (Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan, FTMM).

Menariknya, Doohan adalah mahasiswa angkatan 2024, sementara empat lainnya dari angkatan 2022. Mereka juga menjadi satu-satunya wakil UNAIR di kompetisi internasional bergengsi tersebut.

Karya yang mereka bawa diberi nama PURE-it. Alat ini merupakan inovasi deteksi dini Carpal Tunnel Syndrome (CTS) berbasis sinyal elektromiografi (EMG) yang dikombinasikan dengan metode machine learning.

Teknologi ini memungkinkan analisis lebih akurat sekaligus menawarkan solusi praktis dan terjangkau bagi masyarakat untuk mencegah CTS sejak dini.

“Tujuan kami sederhana, bagaimana agar masyarakat bisa mendeteksi CTS lebih cepat dan murah, sebelum kondisinya semakin parah,” jelas Alia, mewakili tim.

Perjalanan mereka menuju Malaysia tidak instan. Tim ini awalnya terbentuk dari obrolan santai lintas program studi. Dari perbincangan itulah lahir ide kolaborasi antara biomedis dan kecerdasan buatan.

Proses persiapan penuh tantangan. Ide harus diformulasikan, prototipe dibuat, laporan disusun, hingga presentasi dipersiapkan. Bahkan, hanya tujuh hari sebelum lomba, prototipe masih jauh dari kata sempurna. Namun berkat koordinasi dan komunikasi yang solid, semua bisa rampung tepat waktu.

“Awalnya coba keluar dari zona nyaman, ternyata justru membuka jalan sampai tingkat internasional. Bisa bertemu peserta dari berbagai negara dan belajar dari inovasi mereka itu pengalaman yang luar biasa,” ujar Alia.

Dalam kompetisi, tim UNAIR harus mempresentasikan PURE-it di hadapan juri internasional. Mereka memaparkan konsep penelitian, cara kerja alat, hingga peluang pengembangan di masa depan.

Selain adu inovasi, WICE 2025 juga menjadi ruang bertukar gagasan antarnegara. “Ikut lomba internasional itu bukan soal siapa paling jenius, tapi siapa yang berani mencoba. Jangan tunggu sempurna dulu, langsung melangkah saja. Setiap langkah kecil bisa jadi awal yang besar,” pungkas Alia.

Keberhasilan tim UNAIR ini sekaligus menambah deretan prestasi kampus di kancah global, mempertegas peran perguruan tinggi dalam melahirkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. @Man