Ekonomi Bisnis Peristiwa

Minggu, 5 Oktober 2025 - 22:29 WIB

1 bulan yang lalu

logo

Kadin Jatim Dukung Program MBG dengan Tata Kelola Dapur Profesional

Surabaya| klikku.id – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur menyatakan dukungan penuh terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah.

Program ini dinilai penting untuk meningkatkan gizi masyarakat, khususnya anak-anak sekolah, demi mencetak generasi sehat dan cerdas sebagai penerus bangsa.

Adik Dwi Putranto, Ketua Kadin Jatim, menegaskan bahwa keberhasilan program MBG sangat bergantung pada kebersihan dan tata kelola dapur yang profesional.

Menurutnya, pengolahan makanan yang tidak higienis berisiko menyebabkan kontaminasi, keracunan, hingga penurunan kualitas gizi.

“Kami perlu memastikan pengelola dapur memahami standar kebersihan dan memiliki keahlian profesional,” ujar Adik dalam acara Sosialisasi Satuan Pengelola Program Gizi (SPPG) di Surabaya, Minggu (5/10/2025).

Melalui Kadin Institute, organisasi ini aktif menggelar sosialisasi dan pelatihan bagi pengelola dapur agar standar pengolahan makanan bergizi dapat diterapkan secara merata di seluruh daerah.

Sementara itu, Andriyanto, Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Jatim, menambahkan bahwa banyak kegagalan program serupa di daerah lain disebabkan lemahnya tata kelola serta kompetensi tenaga kerja.

Ia menegaskan bahwa dapur penyedia makanan bergizi harus memenuhi tiga sertifikasi utama:

  • Sertifikasi lembaga pengelola,
  • Penerapan prinsip HACCP untuk keamanan pangan, dan
  • Sertifikasi keahlian bagi juru masak.

HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points) merupakan sistem berbasis sains untuk mencegah risiko kontaminasi pada setiap tahap produksi makanan, mulai dari bahan baku hingga penyajian.

Selain standar keamanan, menu makanan juga harus disesuaikan dengan kebutuhan gizi penerima manfaat, seperti anak sekolah, remaja, bayi, atau lansia.

Pemilihan bahan makanan harus mempertimbangkan nilai gizi, kesehatan, dan budaya masyarakat sesuai dengan UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.

Untuk memastikan keberhasilan, Kadin Jatim berencana menjadikan Jawa Timur sebagai percontohan nasional. Pemetaannya mencakup kebutuhan pelatihan di 38 kabupaten/kota serta pendampingan bagi pengelola jasa boga.

Nurul Indah Susanti, Direktur Kadin Institute, mengungkapkan bahwa pelatihan dan sertifikasi akan digelar dalam waktu sebulan ke depan untuk juru masak, penjamah makanan, dan penyedia jasa boga.

Kadin Jatim juga menggandeng empat lembaga sertifikasi profesi, termasuk Pesona Indonesia dan Rajawali Hospitality.

“Kami ingin Jawa Timur menjadi teladan dalam menyediakan makanan sehat dan aman. Dengan kerja sama pemerintah, Kadin, dan lembaga terkait, program ini akan memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” ujar Nurul. In.Joe.nesia