Surabaya | klikku.id – Director General Taipei Economic and Trade Office (TETO) Surabaya, Isaac C. Chiu, menegaskan komitmen Taiwan untuk memperkuat hubungan persahabatan dan kerja sama dengan Indonesia, khususnya kawasan Indonesia timur.
Hal itu disampaikan dalam peringatan Hari Nasional ROC (Taiwan) ke-114 yang digelar di Surabaya, Selasa (7/10/2025) malam.
Dalam pidatonya, Chiu juga menyampaikan belasungkawa mendalam atas musibah ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo.
Ia juga berterima kasih atas simpati masyarakat Indonesia atas bencana meluapnya bendungan di Hualien, Taiwan.
“Kami berdoa semoga Allah SWT melindungi dan menghibur keluarga yang berduka, dan semoga Provinsi Jawa Timur senantiasa diberkahi dengan kelancaran dan ketentraman,” ujar Chiu.
Chiu menyampaikan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Lai Ching-te, Taiwan membuka paradigma baru dalam kebebasan, demokrasi, perdamaian, dan kemakmuran inklusif. Taiwan, kata dia, kini memainkan peran penting sebagai “poros global” yang berkontribusi terhadap stabilitas dan pembangunan dunia.
“Taiwan adalah Taiwan untuk dunia. Fakta bahwa Taiwan dan China tidak berada di bawah yurisdiksi satu sama lain, tidak dapat disangkal,” tegasnya.
Ia juga menyoroti peran Taiwan sebagai penjaga perdamaian di kawasan Indo-Pasifik dan “perisai demokrasi” dalam menghadapi ekspansi otoriter. Dalam bidang ekonomi, Taiwan menempati peringkat ke-21 dunia, memproduksi lebih dari 95 persen chip unggulan global dan lebih dari 90 persen server AI dunia.
Chiu menjelaskan, Indonesia merupakan mitra dagang ke-15 Taiwan, dengan nilai perdagangan bilateral mencapai 10,78 miliar dolar AS.
Sementara itu, Jawa Timur menjadi basis penting bagi industri Taiwan, mulai dari sepatu, furnitur, hingga teknologi tinggi. Saat ini tercatat lebih dari 138 perusahaan Taiwan beroperasi di wilayah tersebut.
TETO Surabaya, lanjutnya, telah memfasilitasi kerja sama antara pelaku industri, pemerintah, dan akademisi dari Taiwan, Amerika Serikat, dan Indonesia melalui Seminar Internasional Semikonduktor, sebagai langkah awal pengembangan industri chip di Indonesia.
Selain hubungan ekonomi, Chiu juga menyoroti kedekatan sosial dan pendidikan antara kedua negara. Lebih dari 350 ribu warga Indonesia tinggal di Taiwan, termasuk 20 ribu pelajar yang menempuh pendidikan di berbagai universitas.
“Jawa Timur memiliki komunitas alumni Taiwan yang solid. Kami bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mendorong pemulihan penerbangan langsung antara Taiwan dan Surabaya, guna memperkuat konektivitas dalam perdagangan, pariwisata, dan pendidikan,” ujarnya.
Menutup pidatonya, Isaac C. Chiu menyampaikan apresiasi atas dukungan dan persahabatan jangka panjang masyarakat Indonesia terhadap Taiwan.
“Kami akan terus memegang keyakinan untuk memperdalam interaksi dan pemahaman antara Taiwan dan Indonesia bagian timur, demi kemajuan bersama,” pungkasnya. @Man
