Surabaya | klikku.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengucurkan bonus senilai Rp42,7 miliar bagi atlet dan pelatih yang berhasil mengharumkan nama Kota Pahlawan di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan rasa syukurnya karena Surabaya kembali mempertahankan gelar juara umum untuk ke-9 kalinya secara beruntun.
“Alhamdulillah, setelah verifikasi dari KONI Surabaya dan KONI Jawa Timur selesai, bonus langsung kami salurkan. Kami ingin semua penerima tepat sasaran,” ujar Eri di Balai Kota Surabaya, Kamis (9/10).
Ia menjelaskan, proses pencairan bonus dilakukan melalui tahapan verifikasi berlapis agar tidak ada kesalahan data penerima.
“Kami pastikan yang dapat emas benar-benar sesuai hasil. Tidak boleh ada kekeliruan,” tegasnya.
Besaran bonus yang diterima atlet disesuaikan dengan jumlah dan jenis medali yang diraih. Menurut Eri, realisasi anggaran sempat meningkat karena perolehan medali perak naik di luar prediksi awal.
Selain itu, Pemkot Surabaya tetap memberikan apresiasi bagi atlet dari cabang olahraga (cabor) anggar, meski hasilnya tidak diakui dalam rekapitulasi resmi Porprov Jatim.
“Cabor anggar dapat tiga emas, tapi tidak dihitung dalam hasil akhir. Meski begitu, kami tetap beri bonus, walau nilainya tak sebesar peraih emas resmi,” jelas Eri.
Ia menegaskan, bonus tersebut bukan semata penghargaan finansial, tapi juga bentuk penghormatan bagi perjuangan para atlet yang menjaga marwah Kota Surabaya.
“Atlet Surabaya tidak bisa dibeli dengan uang. Bonus ini tanda terima kasih dan kebanggaan kami,” tegasnya.
Untuk ajang Porprov X Jatim 2027, yang akan digelar di Surabaya, Eri menargetkan perolehan 250 medali emas.
“Semoga semangat ini menular. Target kami 250 emas di Porprov berikutnya,” ujarnya optimistis.
Ketua KONI Kota Surabaya Hoslih Abdullah menambahkan, pada Porprov IX yang digelar di Malang Raya, 28 Juni–5 Juli 2025, kontingen Surabaya mengumpulkan 198 emas, 133 perak, dan 138 perunggu.
“Target kami sebenarnya 200 emas. Tapi ada cabor anggar yang dibatalkan. Kalau dihitung, seharusnya total emas kami 201,” ungkap Hoslih.
Dengan raihan itu, Surabaya kembali menegaskan dominasinya sebagai kota dengan tradisi juara olahraga terkuat di Jawa Timur. In.Joe.nesia