Pemerintahan

Rabu, 15 Oktober 2025 - 16:29 WIB

3 minggu yang lalu

logo

Khofifah Ajak Insan Pendidikan dan Kesehatan Perkuat Kapasitas Diri Hadapi Indonesia Emas 2045

Surabaya | klikku.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh insan pendidikan dan tenaga kesehatan untuk terus memperkuat kapasitas diri, sinergi, dan integritas dalam menghadapi tantangan menuju Indonesia Emas 2045.

Ajakan itu disampaikan Khofifah saat acara penyematan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya (SLKS) kepada 653 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Rabu (15/10/2025). Sebagian besar penerima penghargaan berasal dari sektor kesehatan.

“Tanda kehormatan ini adalah bentuk pengakuan langsung dari negara atas dedikasi dan loyalitas panjenengan semua. Karena kontribusi panjenengan, Jawa Timur mampu menjadi provinsi terdepan di Indonesia,” ujar Khofifah.

Ia menegaskan pentingnya menjaga keberhasilan pembangunan dengan memperkuat filosofi kerja Jatim BISA -Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif – sebagai arah baru pembangunan daerah.

“Filosofi kerja ini bertujuan menjadikan Jawa Timur sebagai penghubung antara Indonesia Barat dan Indonesia Timur, agar tidak ada satu pun yang tertinggal,” tegasnya.

Khofifah juga menyoroti peran strategis Jawa Timur dalam konektivitas nasional. Dari 39 jalur tol laut di Indonesia, 21 di antaranya berawal dari Jawa Timur dan menyalurkan logistik ke 21 provinsi lain.

“Lokomotif pembangunan yang kuat itu adalah Jawa Timur, karena punya ASN seperti panjenengan semua,” ujarnya.

Lebih lanjut, Khofifah menekankan bahwa keberdayaan, inklusivitas, sinergi, dan adaptivitas harus disertai akhlak dan integritas sebagai fondasi utama ASN dalam bekerja.

“Kita punya infrastruktur bagus, SDM hebat, tapi akhlak dan integritas harus tetap dijaga,” pesannya.

Khusus kepada tenaga pendidik dan tenaga medis, Khofifah berpesan agar terus beradaptasi terhadap kemajuan teknologi dan membangun kemitraan dengan berbagai lembaga, baik dalam maupun luar negeri.

“Kita sedang menyiapkan generasi emas untuk menyambut Indonesia Emas 2045. Maka kita harus terus memperkuat kapasitas, bekerja keras, dan berdoa,” katanya.

Ia juga menambahkan bahwa percepatan teknologi kedokteran menuntut para tenaga kesehatan untuk terus meningkatkan kompetensi.

“Perkembangan dunia kedokteran luar biasa cepat. Maka, we have to improve,” tutup Khofifah. In.Joe.nwsia