Ekonomi Bisnis Pemerintahan

Jumat, 17 Oktober 2025 - 23:29 WIB

3 minggu yang lalu

logo

OJK Jatim Beber Kinerja Cemerlang, Dua Agenda Nasional Keuangan Siap Digelar di Surabaya

Madiun | klikku.id  – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Timur terus menunjukkan kinerja positif di semua sektor industri keuangan, mulai perbankan, pasar modal, hingga pembiayaan.

Momentum itu disampaikan dalam kegiatan Media Gathering bertema “Memperkuat Kemitraan dengan Insan Media untuk Mendorong Literasi dan Inklusi Keuangan di Jawa Timur” yang digelar di Madiun,  Jumat (17/10).

Kepala Direktorat Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 1 OJK Jatim, Nasirwa, menegaskan media memiliki peran strategis dalam memperluas pemahaman publik terhadap produk dan risiko jasa keuangan.

“Kami ingin memperkuat kolaborasi dengan insan pers agar literasi keuangan semakin menjangkau masyarakat luas,” ujarnya.

Nasirwa menjelaskan, OJK Jatim saat ini mengawasi dua bank umum, yakni Bank Jatim dan Bank Maspion, serta 267 BPR, terdiri dari 241 konvensional dan 26 syariah.

Jumlah itu menurun dari 276 BPR karena adanya kebijakan konsolidasi industri melalui Single Presence Policy dan implementasi UU P2SK.

Dari total BPR, 77 BPR akan tergabung menjadi 16 grup usaha hingga April 2026. Sementara 29 BPR masih belum memenuhi modal inti minimum Rp6 miliar, dan berpotensi dikenakan tindakan merger atau akuisisi jika tak memenuhi syarat hingga akhir 2025.

Di sektor perbankan umum, Bank Jatim kini menjadi induk Kelompok Usaha Bank (KUB) yang menaungi Bank NTB, Bank Sultra, Bank Lampung, dan Bank Banten. Proses perizinannya ditarget rampung pada Desember 2025.

Perbankan di Jawa Timur juga mencatat pertumbuhan positif, dengan DPK naik 4,03% (yoy) dan penyaluran kredit tumbuh 4,46%, di mana 37,9% disalurkan ke sektor UMKM.

Kepala Direktorat Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 2 OJK Jatim, Asep Hikayat, menambahkan sektor pasar modal dan industri non-bank juga mencatat kinerja menggembirakan.

Dana yang dihimpun di pasar modal mencapai Rp15,5 triliun, dengan sektor barang baku mendominasi 53,71% dari total emiten.

OJK juga mendorong pembiayaan alternatif lewat Securities Crowdfunding (SCF) yang kini memiliki 32 penerbit dengan total pendanaan Rp58,83 miliar.

Di sektor asuransi, kesehatan industri tetap terjaga dengan RBC asuransi jiwa 316,96% dan asuransi umum 267,73%, jauh di atas ambang batas 120%.

Dari sisi literasi, OJK Jatim telah melaksanakan 3.037 kegiatan edukasi sejak Agustus 2024 dengan 762 ribu peserta di seluruh wilayah Jawa Timur.

Tahun ini, OJK Jatim juga bersiap menjadi tuan rumah dua agenda nasional, yakni Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Nasional 2025 di Tunjungan Plaza Surabaya pada 23–26 Oktober, serta Indonesia Islamic Finance Summit (IIFS) 2025 awal November mendatang.

“Jawa Timur dipilih karena memiliki ekosistem keuangan syariah yang kuat dan berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional,” pungkas Firdaus Aditya Rizqi, Kepala Divisi Layanan Manajemen Strategis dan Koordinasi Regional OJK Jatim.. @Man