Ekonomi Bisnis Nasional

Rabu, 22 Oktober 2025 - 15:29 WIB

2 minggu yang lalu

logo

BI Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Jaga Stabilitas Ekonomi di Tengah Tekanan Global

JAKARTA | klikku.id – Bank Indonesia (BI) kembali menahan suku bunga acuan di level 4,75 persen. Keputusan itu diambil dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Oktober 2025 yang digelar pada Selasa (21/10) dan Rabu (22/10).

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, kebijakan mempertahankan suku bunga acuan ini merupakan langkah untuk menjaga stabilitas makroekonomi, mengendalikan inflasi, serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi.

“Rapat Dewan Gubernur memutuskan untuk menahan BI-Rate di 4,75 persen, suku bunga deposit facility di 3,75 persen, dan lending facility di 5,5 persen,” ujar Perry, dalam konferensi pers daring di Jakarta, Rabu (22/10).

Menurutnya, keputusan ini konsisten dengan upaya BI menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah gejolak pasar keuangan global, termasuk potensi perlambatan ekonomi dunia dan ketegangan geopolitik di beberapa kawasan.

BI menilai tekanan inflasi masih relatif terkendali, meski harga pangan dan energi menunjukkan tren fluktuatif.

Perry menegaskan, koordinasi kebijakan antara Bank Indonesia, Pemerintah, dan otoritas fiskal akan terus diperkuat untuk mengendalikan inflasi dalam sasaran 2,5±1 persen hingga akhir 2025.

Selain menjaga stabilitas harga, BI juga menegaskan komitmennya dalam mendorong pembiayaan sektor produktif, terutama UMKM, serta memperluas digitalisasi sistem pembayaran nasional.

“BI akan terus menempuh langkah-langkah pre-emptive dan forward-looking agar stabilitas tetap terjaga tanpa menghambat momentum pemulihan ekonomi,” tambah Perry.

Para analis memperkirakan langkah BI ini akan memberikan kepastian bagi pelaku pasar, terutama sektor perbankan dan investasi, karena suku bunga yang stabil dinilai mampu menahan volatilitas di pasar keuangan domestik.

Dengan kebijakan ini, BI berharap pertumbuhan ekonomi nasional pada 2025 tetap berada di kisaran 5–5,3 persen, didukung peningkatan konsumsi rumah tangga, ekspor, dan investasi yang terus membaik. R3d