Bangkalan | klikku.id — Dugaan penyimpangan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) 2024 di Desa Tengket, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan, mulai mengemuka. Warga setempat menilai pemerintah desa kurang transparan dalam pengelolaan anggaran dana pemetintah (publik), bahkan menduga adanya kegiatan fiktif yang dilaporkan seolah-olah telah terlaksana.
Minimnya keterbukaan informasi keuangan desa memicu keresahan masyarakat. Dari hasil penelusuran di lapangan, sejumlah kegiatan fisik yang tercantum dalam APBDes 2024 tidak ditemukan realisasinya. Warga menyebut beberapa proyek hanya sebatas laporan di atas kertas tanpa bukti pelaksanaan.
“Warga dibuat buta. Tidak ada papan informasi APBDes, tidak tahu berapa anggarannya, dan tidak jelas ke mana serta berupa kegiatan apa uang itu disalurkan,” ujar warga wilayah setempat Rabu (22/10) siang.
Ironisnya, papan informasi APBDes yang seharusnya terpasang di tempat umum sebagai bentuk transparansi anggaran justru tidak pernah terlihat sejak awal tahun. Kondisi ini menimbulkan tanda tanya besar mengenai komitmen pemerintah desa terhadap prinsip keterbukaan publik.
Kecurigaan warga makin menguat setelah mendapati sejumlah proyek yang dilaporkan selesai ternyata tidak memiliki wujud fisik di lapangan. Sejumlah tokoh masyarakat bahkan menilai kondisi tersebut bukan lagi bentuk kelalaian administratif, melainkan indikasi kuat adanya praktik fiktif yang berpotensi merugikan keuangan negara.
“Kami akan kawal dan segera melaporkan ke Polda Jatim. Kami ingin ada audit terbuka dan penyelidikan serius. Ini uang rakyat, bukan milik pribadi,” tegas tokoh masyarakat setempat.
Langkah pelaporan ke Polda Jawa Timur itu disebut sebagai bentuk kekecewaan warga terhadap lemahnya pengawasan dari pihak kecamatan maupun kabupaten. Mereka berharap, aparat penegak hukum segera turun tangan untuk melakukan investigasi menyeluruh atas dugaan penyimpangan tersebut.
“Kalau di kelas daerah tidak ada tindakan, ya kami laporkan langsung ke Polda Jatim biar tuntas,” tambahnya dengan nada kecewa.
(red)
