SURABAYA | klikku.id – Persit Kartika Chandra Kirana Daerah Kodam V/Brawijaya berkolaborasi dengan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Timur, menggelar kegiatan bertajuk “Persit Manunggal Posyandu dan BKB Advokasi dan KIE Pengasuhan 1.000 HPK Menuju Keluarga Sehat Indonesia Emas 2045.”
Acara tersebut dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN Jatim Dra. Maria Ernawati, MM, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, Ketua Persit KCK Daerah Kodam V/Brawijaya Ibu Vira Rudy Saladin, serta perwakilan dari 38 kabupaten/kota se-Jatim.
Dalam sambutannya, Maria Ernawati menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk meningkatkan kualitas keluarga Indonesia.
Ia menjelaskan, BKKBN kini telah bertransformasi menjadi Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, sesuai amanah Presiden RI Prabowo Subianto, dengan dua fokus utama: pengendalian jumlah penduduk dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
“Jawa Timur memiliki tingkat kelahiran yang cukup rendah, TFR 1,9. Tantangan ke depan bukan lagi soal jumlah, tapi kualitas penduduk dari sisi pendidikan, kesehatan, dan ketahanan keluarga,” ujarnya, Kamis (23/10).
Ernawati menyebut isu stunting masih menjadi perhatian besar, meski prevalensinya telah menurun hingga 14,7 persen, terendah kedua setelah Bali. Karena itu, diperlukan kolaborasi berkelanjutan antara BKKBN, Dinas Kesehatan, Persit, dan Posyandu.
Ia menilai Posyandu sebagai ujung tombak pencegahan stunting dan peningkatan kesehatan anak. Melalui advokasi, komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE), Posyandu tak sekadar tempat layanan kesehatan. Tetapi juga pusat pembelajaran keluarga, terutama dalam pengasuhan anak usia dini pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
“BKKBN siap berkolaborasi dengan seluruh dinas KB dan kesehatan di daerah untuk memperkuat layanan Posyandu di lingkungan Persit,” katanya.
Ia menambahkan, penting dilakukan klasifikasi penyebab stunting agar intervensi lebih tepat sasaran. Faktor penyebab bisa berasal dari pola asuh, kondisi ekonomi, penyakit bawaan, hingga sanitasi yang buruk.
“Melalui KIE yang intensif, kami ingin masyarakat memahami pentingnya gizi, kebersihan lingkungan, dan kasih sayang dalam tumbuh kembang anak,” ujarnya.
Kegiatan ini menjadi wujud nyata sinergi antara Kodam V/Brawijaya, BKKBN, dan pemerintah daerah dalam membangun generasi penerus yang sehat, cerdas, dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045. @Man
