SURABAYA | klikku.id — Warga Jawa Timur diminta waspada terhadap potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang bisa disertai petir dan angin kencang, Senin (27/10/2025).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memprakirakan cuaca ekstrem tersebut akan terjadi mulai siang hingga malam hari di sejumlah wilayah.
Dalam laporannya, BMKG menyebut beberapa daerah yang berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir antara lain Surabaya, Lamongan, Blitar, Bondowoso, Lumajang, Probolinggo, dan Sampang.
Sementara itu, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang diperkirakan mengguyur wilayah Bangkalan, Banyuwangi, Bojonegoro, Gresik, Jombang, Kediri, Batu, Madiun, Malang, Pasuruan, Magetan, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Pamekasan, Ponorogo, Situbondo, Sumenep, Trenggalek, Tuban, dan Tulungagung.
“Suhu udara hari ini berkisar antara 13 hingga 34 derajat Celsius, dengan kelembapan mencapai 48–100 persen. Arah angin bertiup dari timur laut dengan kecepatan 5–20 kilometer per jam,” tulis BMKG dalam laman resminya.
Sementara itu, BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya juga melaporkan kondisi cuaca di perairan sekitar Jawa Timur cenderung berawan tebal hingga hujan ringan, dengan kecepatan angin dan tinggi gelombang yang bervariasi di beberapa wilayah laut.
Di Laut Jawa bagian Timur, angin bertiup dominan dari timur dengan kecepatan maksimum 31 km/jam dan tinggi gelombang 0,5–1,2 meter.
Di Selat Madura, arah angin sama dengan kecepatan maksimum 31 km/jam dan tinggi gelombang 0,5–1,1 meter.
Sementara di perairan Selatan Jawa Timur, angin bertiup dari tenggara berkecepatan hingga 39 km/jam, dengan tinggi gelombang mencapai 2,3 meter.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem terutama di wilayah pesisir dan daerah dengan intensitas hujan tinggi.
Warga juga diminta menghindari aktivitas di luar ruangan saat terjadi hujan lebat disertai kilat maupun angin kencang.
“Waspadai potensi genangan air, longsor di wilayah berbukit, serta gelombang tinggi bagi nelayan dan kapal kecil,” tulis BMKG menutup laporannya. R3d
