Daerah Organisasi

Selasa, 16 September 2025 - 23:31 WIB

2 bulan yang lalu

logo

Dok klikku.id Anam Bangkalan.

Dok klikku.id Anam Bangkalan.

Perayaan Milad KAHMI ke-59 di Bangkalan Bernuansa Identitas Kota Dzikir dan Shalawat

Bangkalan | klikku.id — Wilayah Bangkalan kembali meneguhkan jati dirinya sebagai Kota Dzikir dan Shalawat dalam momentum Milad Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) ke-59. Perayaan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga ruang spiritual yang memperkuat ikatan kebersamaan antara KAHMI, HMI, serta masyarakat Bangkalan.

Rangkaian acara milad diisi dengan pembacaan shalawat yang dikumandangkan oleh Majlis Shalawat Nurul Kholil Bangkalan. Lantunan shalawat menggema, menghadirkan nuansa religius yang sarat makna, seakan menegaskan bahwa Bangkalan tidak sekadar sebuah kota administratif, melainkan pusat spiritualitas yang hidup di tengah masyarakat.

Anggota KAHMI Bangkalan, Nurul Rahman, menyampaikan pandangannya. Menurutnya, perayaan Milad KAHMI kali ini benar-benar bernuansa Islami.

“Lantunan shalawat yang dikumandangkan bersama-sama menunjukkan bahwa KAHMI di Bangkalan tidak hanya hadir sebagai organisasi alumni, tapi juga bagian dari dakwah kebangsaan yang religius,” ungkap Rahman. Ia menilai, nuansa Islami yang kuat dalam milad ini sekaligus mempertegas komitmen KAHMI menjaga identitas Bangkalan sebagai Kota Dzikir dan Shalawat.

Perayaan milad ke-59 ini juga menjadi momentum merefleksikan sejarah panjang HMI sebagai organisasi induk yang telah melahirkan banyak tokoh bangsa. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sendiri didirikan pada 5 Februari 1947 di Yogyakarta oleh Lafran Pane bersama rekan-rekan mahasiswa kala itu.

Tujuan pendirian HMI adalah mempertahankan Negara Republik Indonesia dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia, sekaligus menegakkan dan mengembangkan ajaran Islam. Sejarah inilah yang kemudian menjadi landasan lahirnya KAHMI, organisasi alumni yang berperan dalam menjaga kesinambungan perjuangan HMI di tengah masyarakat.

Dari perspektif opini, perayaan ini memberi pesan bahwa perjalanan sejarah dan keilmuan tidak bisa dipisahkan dari pondasi spiritual. Kehadiran KAHMI dan HMI dalam bingkai dzikir serta shalawat mencerminkan pola dakwah kultural yang berpadu dengan kontribusi intelektual. Inilah corak khas Bangkalan yang tidak hanya membangun dengan fisik, tetapi juga membina dengan ruhani.

Milad MD KAHMI ke-59 kali ini menjadi momentum refleksi, bagaimana alumni HMI tidak hanya mengabdi dalam ranah profesi dan sosial, tetapi juga merawat nilai-nilai keislaman yang telah mengakar di masyarakat.

Dzikir dan shalawat menjadi perekat kebangsaan, penguat ukhuwah, serta jembatan antara umat dengan pemimpinnya.

Dengan lantunan shalawat yang menggema di langit Bangkalan, masyarakat kembali diingatkan bahwa kekuatan sebuah daerah terletak pada harmonisasi antara doa, kerja nyata, dan sinergi antar elemen. KAHMI, HMI, serta dukungan masyarakat adalah satu tarikan nafas dalam meneguhkan Bangkalan sebagai Kota Dzikir dan Shalawat yang membawa berkah bagi semua.


(Anam)