Ekonomi Bisnis Peristiwa

Kamis, 16 Oktober 2025 - 22:09 WIB

3 minggu yang lalu

logo

TPS Jaga “Benteng Pesisir”, 22,7 Hektare Mangrove Jadi Bukti Komitmen Lingkungan

Surabaya | klikku.id – Komitmen hijau PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) bukan sekadar jargon. Sejak 2010, anak usaha PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) ini konsisten menjaga dan menanam mangrove di pesisir sekitar pelabuhan.

Hingga 2025, luas area konservasi yang dikelola TPS mencapai 22,7 hektare, menjadikannya salah satu program pelestarian mangrove paling berkelanjutan di sektor kepelabuhanan nasional.

Mangrove menjadi garda depan pelindung wilayah pesisir dari abrasi, banjir rob, dan dampak perubahan iklim. Selain itu, ekosistem ini berfungsi sebagai penyerap karbon alami yang mampu menekan emisi gas rumah kaca.

Karena itu, TPS menempatkan pelestarian mangrove sebagai bagian penting dari strategi Environmental, Social, and Governance (ESG) perusahaan.

Sejak 2022, TPS menggandeng Petani Mangrove Wonorejo untuk membibitkan 10.000 pohon mangrove yang kemudian disebar melalui program donasi oksigen dan kegiatan penyulaman di Tambak Sarioso, Asemrowo.

Tahun ini, kolaborasi berlanjut dengan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mandiri Lestari Surabaya. Sebanyak 10.000 bibit baru kembali ditanam untuk memperluas kawasan hijau pesisir.

“Sebagai pelabuhan petikemas modern, kami tidak hanya fokus pada efisiensi operasional, tapi juga pada harmoni antara bisnis, lingkungan, dan masyarakat. Bagi kami, mangrove bukan sekadar pohon di pesisir, melainkan benteng kehidupan.” ujar Erika A. Palupi, Sekretaris Perusahaan TPS, Rabu (16/10).

Selain konservasi, TPS juga rutin mengadakan edukasi lingkungan, monitoring, dan distribusi bibit untuk menjaga regenerasi ekosistem mangrove. Perusahaan kini menyiapkan sistem pengukuran manfaat program secara sosial dan ekologis agar dampaknya bisa diukur secara konkret.

“Menjaga mangrove adalah investasi jangka panjang untuk bumi dan generasi mendatang,” tambah Erika.

Langkah hijau ini menjadi bukti nyata bahwa keberlanjutan bisa berjalan seiring dengan produktivitas bisnis pelabuhan.

Dengan pendekatan berbasis hasil (impact-based program), TPS menegaskan peran pelabuhan bukan hanya sebagai simpul logistik, tetapi juga penjaga ekosistem pesisir Indonesia. @Man