Ekonomi Bisnis Peristiwa Teknologi IT

Senin, 27 Oktober 2025 - 10:29 WIB

2 minggu yang lalu

logo

Kurangi Eksploitasi Air Tanah, SPJM Kembangkan Teknologi Pengolah Air Laut di Tiga Pelabuhan Besar

JAKARTA | klikku.id – PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM), subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang bergerak di bidang Marine, Equipment, Port Services, Dredging, dan Shipyard (MEPS), terus menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan.

Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah pengelolaan dan pengoperasian teknologi Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) untuk mengurangi ketergantungan pada air tanah di pelabuhan-pelabuhan strategis Indonesia.

Teknologi SWRO berfungsi mengubah air laut menjadi air tawar melalui proses desalinasi menggunakan membran bertekanan tinggi, yang memisahkan garam dan kontaminan dari air.

Langkah ini menjadi solusi alternatif penyediaan air bersih di kawasan pesisir dan pulau-pulau yang minim sumber air tawar.

“Melalui anak perusahaan kami, PT Energi Pelabuhan Indonesia (EPI) dan PT Lamong Energi Indonesia (LEGI), fasilitas SWRO telah beroperasi di tiga pelabuhan besar: Tanjung Priok, Pontianak, dan Labuan Bajo,” ujar SVP Sekretaris Perusahaan SPJM, Tubagus Patrick, Minggu (26/10/2025).

Fasilitas tersebut memiliki kapasitas produksi air bersih yang cukup besar, yakni 1.400 meter kubik per hari di Tanjung Priok, 800 meter kubik di Pontianak, dan 900 meter kubik di Labuan Bajo. Seluruh fasilitas juga menjalani pemeliharaan rutin untuk memastikan kinerja optimal.

“Pemeliharaan dilakukan secara berkala mulai dari penggantian filter dan membran, pembersihan instalasi, hingga pengujian tekanan air dan kadar Total Dissolved Solid (TDS) guna memastikan kualitas air tetap sesuai standar,” tambah Patrick.

Menurutnya, penerapan teknologi ini tidak hanya menjamin ketersediaan air bersih di pelabuhan, tetapi juga menjadi bentuk nyata dukungan SPJM terhadap pengurangan eksploitasi air tanah.

Penggunaan air tanah berlebihan, kata dia, berpotensi menimbulkan penurunan muka tanah, intrusi air laut, hingga kerusakan ekosistem yang berdampak pada risiko banjir dan krisis air di masa depan.

“Dengan manfaat yang besar ini, kami berharap penerapan SWRO dapat diperluas ke lebih banyak pelabuhan di Indonesia. Bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan air bersih, tapi juga menjaga keberlanjutan lingkungan dan ketahanan infrastruktur maritim nasional,” tegas Patrick.

SPJM memastikan upaya efisiensi energi dan pelestarian lingkungan tetap berjalan seiring dengan peningkatan kualitas layanan di seluruh wilayah operasionalnya. @Man