Daerah

Rabu, 3 September 2025 - 17:52 WIB

1 bulan yang lalu

logo

Dok klikku.id Anam Bangkalan.

Dok klikku.id Anam Bangkalan.

Dibalik Proyek Gedung Sekolah Disdik Bangkalan Menjadi Sorotan Pemuda Tanah Merah Berdaya

Bangkalan | klikku.id – Komitmen anak muda Tanah Merah dalam mengawal persoalan pendidikan kembali ditunjukkan. Selasa pagi (2/9/2025), organisasi kepemudaan Pemuda Tanah Merah Berdaya (PETA BERDAYA) menggelar audiensi dengan jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan. Pertemuan yang berlangsung di kantor dinas itu berlangsung hangat, penuh kritik sekaligus solusi.

Sekitar pukul 10.30 WIB, rombongan PETA BERDAYA dipimpin Ketua Umum Sahrul Romadhon tiba di kantor Dinas Pendidikan. Mereka membawa sejumlah catatan terkait kondisi pendidikan, khususnya infrastruktur sekolah di Kecamatan Tanah Merah.

“Tujuan kami selain untuk bersilaturahmi juga ingin menyampaikan beberapa catatan mengenai pendidikan di Tanah Merah,” ujar Sahrul di awal pertemuan.

Audiensi diterima langsung oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Bangkalan, Rony Sofiandri, yang menyambut baik langkah kritis para pemuda. “Kami mengapresiasi tujuan teman-teman. Tidak banyak pemuda yang mau memberikan atensi pada bidang pendidikan. Dan kami sangat butuh koreksi dari kalian,” ungkapnya.

Dalam forum itu, PETA BERDAYA menyoroti beberapa isu utama: evaluasi sekolah penerima bantuan infrastruktur, transparansi anggaran pendidikan, hingga sorotan khusus terhadap proyek rehabilitasi SD Negeri Kranggan Barat 01.

Sahrul menekankan pentingnya keseriusan dalam pembangunan sekolah. “Pendidikan adalah investasi jangka panjang bagi bangsa. Karena itu, pembangunan infrastruktur sekolah harus dilakukan seoptimal mungkin agar siswa dapat belajar dengan nyaman,” tegasnya.

Wawan, pengurus PETA BERDAYA, menambahkan kritik soal absennya papan proyek di SDN Kranggan Barat 01. “Kami tidak melihat adanya papan proyek di lokasi. Padahal itu penting untuk transparansi dan sesuai regulasi,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Yusri, Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan, menyebut papan proyek sebenarnya sudah dipasang pada awal pekerjaan. “Jika kemudian hilang, akan kami telusuri kembali,” jelasnya.

Namun, Wawan tetap menegaskan bahwa di lapangan papan proyek tidak ada. Ia meminta dinas lebih tegas dalam memastikan kelengkapan administrasi setiap pembangunan sekolah.

Selain itu, PETA BERDAYA juga mempertanyakan status rehabilitasi berat SDN Kranggan Barat 01, yang di lapangan hanya tampak perbaikan atap. Yusri membantah dengan menyebut adanya pemasangan pondasi cakar ayam di bagian belakang bangunan. “Rehab berat artinya pemulihan bangunan dengan kerusakan 70%. Kami selalu melakukan monitoring mingguan bersama kepala sekolah terkait progres pembangunan,” jelasnya.

Audiensi yang berlangsung sekitar 90 menit itu ditutup dengan penegasan sikap PETA BERDAYA. Sahrul memastikan organisasinya akan terus hadir sebagai mitra kritis pemerintah, terutama dalam mengawal isu pendidikan di Tanah Merah.

“Kami siap berkolaborasi dan mengawasi agar polemik pembangunan di SD Negeri Kranggan Barat 01 benar-benar mendapat perhatian serius,” pungkasnya.


(Anam)