Pendidikan

Minggu, 19 Oktober 2025 - 21:29 WIB

3 minggu yang lalu

logo

UT Surabaya Cetak Ribuan Lulusan Tangguh di Era Digital, Gubernur Khofifah Apresiasi Wisudawan Terbaik

Surabaya | klikku.id – Universitas Terbuka (UT) Surabaya meluluskan 1.064 mahasiswa dalam prosesi wisuda di Airlangga Convention Center (ACC) Unair C, Minggu (19/10/2025).

Dari total 1.775 mahasiswa yang telah yudisium, ribuan lulusan itu disebut siap menghadapi tantangan era digital.

Suparti, Direktur UT Surabaya, mengatakan seluruh mahasiswa telah mendapat pembekalan literasi data sebelum lulus. Pembekalan itu diisi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan para dosen dengan latar belakang statistik.

“Kami ingin memastikan lulusan UT tidak hanya menguasai teori, tapi juga peka terhadap perkembangan data dan teknologi,” ujar Suparti.

Dalam prosesi wisuda, sejumlah mahasiswa berprestasi dengan IPK tertinggi mendapat penghargaan khusus. Suparti menegaskan, capaian itu menjadi bukti bahwa kuliah di UT bukan berarti sulit lulus atau memiliki nilai rendah.

“Justru kemandirian belajar di UT membentuk mahasiswa yang tangguh dan siap menghadapi dunia kerja. Mahasiswa kami berasal dari berbagai latar belakang: ASN, guru di daerah 3T, pekerja industri, hingga ibu rumah tangga,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, yang hadir mewakili Gubernur Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan apresiasi bagi wisudawan terbaik Tuty Alawiyah yang meraih IPK 3,91.

“Ibu Gubernur memberikan pilihan kepada wisudawan terbaik: melanjutkan studi S2 di Universitas Terbuka atau menerima hadiah umrah,” ucap Aries.

Menurut Aries, penghargaan itu menjadi simbol semangat belajar sepanjang hayat yang diusung UT. Ia juga menilai UT telah berhasil menghadirkan pendidikan tanpa batas ruang dan waktu.

“Keterbatasan waktu bukan lagi alasan untuk tidak belajar. Inilah makna sejati pendidikan terbuka, memberi kesempatan kedua, bahkan seribu kesempatan bagi siapa pun yang ingin maju,” tuturnya.

Di akhir sambutannya, Aries berpesan agar para lulusan terus belajar dan menjaga integritas di tengah arus digitalisasi.

“Dunia tidak akan menunggu. Siapa yang berhenti belajar akan tertinggal. Kejujuran dan karakter adalah mata uang paling berharga di era digital,” pungkasnya. In.Jo3.nwsia