Surabaya | klikku.id – Proses panjang identifikasi korban ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo akhirnya tuntas. Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur memastikan seluruh jenazah yang diterima telah teridentifikasi.
“Hari ini lima kantong jenazah terakhir sudah berhasil kami identifikasi melalui data antemortem,” kata Kombes Pol Khusnan Marzuki, Kabiddokes Polda Jatim, saat konferensi pers di RS Bhayangkara Surabaya, Rabu (15/10) malam.
Khusnan menjelaskan, dari total 67 kantong jenazah, termasuk delapan bagian tubuh, seluruhnya kini sudah teridentifikasi. Jumlah korban meninggal dunia ditetapkan 63 orang, sesuai dengan data orang hilang yang dilaporkan keluarga.
“Dengan tuntasnya proses ini, operasi DVI dinyatakan selesai. Seluruh jenazah terakhir malam ini akan segera kami serahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan,” jelasnya.
Tragedi ambruknya bangunan pesantren yang terjadi awal Oktober itu menyisakan duka mendalam di berbagai daerah asal santri. Selama lebih dari sepekan, tim gabungan dari Polda Jatim, Basarnas, BPBD, dan relawan terus bekerja siang malam untuk mengevakuasi korban dan mencocokkan identitas.
Sementara itu, sejumlah keluarga korban menyampaikan rasa lega setelah proses identifikasi tuntas. “Akhirnya anak saya bisa dimakamkan di kampung,” ujar salah satu orang tua korban asal Madura dengan mata berkaca-kaca.
Dengan selesainya proses identifikasi, fokus berikutnya beralih ke penyelidikan struktur bangunan dan kemungkinan kelalaian konstruksi yang menyebabkan robohnya gedung pesantren tersebut. In.Jo3.nwsia
